Rabu 06 Jan 2021 13:58 WIB

Di Jabar Nakes Peserta Vaksinasi Capai 152.827 Orang

Dengan jumlah dosis vaksin tahap pertama hanya 38 ribu, penyuntikannya bertahap

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Warga diperiksa kesehatannya saat mengikuti simulasi pelayanan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tingkat Kota Bandung di Puskesmas Balai Kota Bandung, Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (23/12). Dinas Kesehatan Kota Bandung menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 guna melihat kesiapan tenaga medis di puskesmas serta mengetahui potensi permasalahan yang akan muncul saat vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021 mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga diperiksa kesehatannya saat mengikuti simulasi pelayanan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tingkat Kota Bandung di Puskesmas Balai Kota Bandung, Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (23/12). Dinas Kesehatan Kota Bandung menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 guna melihat kesiapan tenaga medis di puskesmas serta mengetahui potensi permasalahan yang akan muncul saat vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021 mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mendapatkan jatah vaksin dari PT Bio Farma. Untuk tahap I, Pemprov Jabar direncanakan mendapat 38 ribu dosis yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan.

Dari data Satgas Covid-19 Jawa Barat, di Jawa Barat terdapat 152.827 tenaga kesehatan (nakes) yang membutuhkan vaksinasi Covid-19. Kebutuhan paling banyak ada di Bandung dengan 20.533 nakes. Disusul Kota Depok dengan 12.229 nakes. Dengan jumlah dosis vaksin tahap pertama hanya 38 ribu. Artinya penyuntikan kepada nakes pun akan dilakukan bertahap.

Menurut Ketua Harian Satgas Covid-19 Jawa Barat Daud Ahmad, vaksin tahap pertama tersebut rencananya akan diterima Dinas Kesehatan Jawa Barat. Dari informasi yang didapat untuk tahap II pemberian vaksin Pemprov Jabar diperkirakan akan mendapat 58.680 dosis. "Namun untuk tahap pengirimannya masih coba dikonfirmasi," katanya.

Daud mengatakan, alur pengiriman tersebut akan diterima oleh Dinkes provinsi kemudian disalurkan kembali ke Dinkes kabupaten/kota yang selanjutnya akan diberikan pada sejumlah fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. “Kita di Satgas kan ada divisi logistik, kami siapkan gudang penyimpanan dan membantu Dinkes persiapan distribusi ke kabupaten/kota,” katanya.

Daud memastikan peran penyaluran vaksin tahap pertama tersebut ada di tangan Dinkes bukan satgas. Menurutnya dalam alur vaksinasi untuk tahap pertama ini mulai dari Kemenkes hingga fasilitas layanan kesehatan di kabupaten/kota. “Peran satgas hanya membantu karena distribusi vaksin yang membagikan Kemenkes,” katanya.

Sementara terkait jadwal vaksinasi tenaga kesehatan di tahap pertama ini Daud mengaku belum mendapatkan laporan. Menurutnya jadwal vaksinasi akan ditentukan oleh Dinkes Provinsi bersama kabupaten/kota.“Jadwalnya sudah (ada) di Dinkes,” kata Daud.

 Berikut data jumlah nakes di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

1. Kota Cimahi: 3058

2. Kota Banjar: 1.223

3. Bogor: 10.185

4. Sukabumi: 4.663

5. Cianjur: 5.351

6. Bandung: 6.248

7. Garut: 6.563

8. Tasikmalaya: 1.685

9. Ciamis: 3.842

10. Kuningan: 3.363

11. Cirebon: 6.823

12. Majalengka: 4.306

13. Sumedang: 2.654

14. Indramayu: 4.584

15. Subang: 3.932

16. Purwakarta: 3.294

17. Karawang: 9.240

18. Bekasi: 10.463

19. Kota Bogor: 7.243

20. Kota Sukabumi: 4.039

21. Kota Bandung: 20.533

22. Kota Cirebon: 5.439

23. Kota Bekasi: 11.983

24. Kota Depok: 12.269

25. Kota Tasikmalaya: 2.953

26. Bandung Barat: 3.506

27. Pangandaran: 1.701.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement