REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami kenaikan. Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 72,8 persen.
Pada momentum satu tahun periode kedua Jokowi, yakni Oktober 2020, tingkat kepuasan terhadap Jokowi mencapai 64,7 persen. "Memasuki 2021, tingkat kepuasan rakyat terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi mengalami kenaikan, di mana angka kepuasan mencapai lebih dari 70 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/1).
Sementara itu, angka ketidakpuasan turun dari 30,6 persen menjadi 23,3 persen. Sisanya menyatakan tidak tahu/tidak menjawab (4,7 persen-3,9 persen).
Selama 2020, Dika mengatakan, ujian berat dialami bangsa Indonesia dengan penyebaran wabah COVID-19 diikuti dengan anjloknya perekonomian. Fenomena tersebut berlangsung secara global, seluruh dunia masih berjuang untuk bisa keluar dari krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang menyertai tersebut.
Pilihan kebijakan Jokowi untuk menyeimbangkan antara persoalan wabah dengan soal ekonomi dinilai publik paling tepat. "Tentu saja masih ada masalah di sana-sini, dari masih naiknya penularan virus hingga korupsi dalam penyaluran bansos, tetapi secara umum publik melihat Jokowi masih menjadi figur yang paling layak dipercaya," kata Dika.
Sementara itu terobosan dilakukan Jokowi dengan mewujudkan undang-undang Omnibus Law yang diyakini bisa membawa keluar Indonesia dari hambatan struktural dan birokrasi. "Di sisi lain ketegasan pemerintah terhadap Rizieq Shihab dan pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI) turut mendongkrak kepuasan publik terhadap Jokowi," tuturnya.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.