Jumat 13 Nov 2020 08:01 WIB

Wiku Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Kedua Covid-19

Masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan para pengungsi yang terdampak bencana di berbagai daerah agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan para pengungsi yang terdampak bencana di berbagai daerah agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai terjadinya gelombang kedua Covid. Gelombang kedua pandemi kini tengah terjadi di sejumlah negara di dunia.

"Bahwa lonjakan kasus, merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19," jelas Wiku saat konferensi pers.

Menurut World Health Organization (WHO), gejala Covid-19 akan muncul atau dapat dirasakan setelah 5 atau 6 hari dari terpapar virus Covid-19. Atau juga, paling lama dapat dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit.

Pada umumnya, kata Wiku, ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19. Yakni asymptomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun dan presymptomatik yang berarti orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi. 

Wiku juga merujuk pada 3 penelitian yaitu dari Kronbichler et al pada 506 pasien dari 36 studi (2020), He et al pada 50 pasien dari 114 studi (2020), dan Yu et al pada 79 pasien dari 3 Rumah Sakit di Wuhan China pada 2020. Ketiga penelitian itu menyatakan bahwa, kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala merupakan masyarakat berusia muda dan berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya.

"Hal ini fenomenanya juga terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit," tambah Wiku.

Karena itu, ia meminta masyarakat untuk terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Karena efektifitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas,  pemerintah dan masyarakat karena kerjasamanya bisa bertahan di mas pandemi Covid-19 sampai sekarang," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement