Kamis 22 Oct 2020 12:17 WIB

TMMD Wujudkan Mimpi Jadi Kenyataan

Melalui TMMD, pembukaan jalan baru sepanjang 3.340 m telah membuka keterisolasian.

Kolonel Inf F.X. Welliyanto Kasih, Kapendam III/Slw
Foto:

Kebahagian itu terpancar dari wajah Yanto  (45 tahun) salah seorang pedagang baso keliling warga Babakan Cikeusik. Dia setiap hari berkeliling menyusuri jalan desa menjajakan jualanya dengan sepeda motor. Menurutnya, setelah dibuka jalan tembus dari Desa Patia hingga Desa Pasir Gadung, ia berjualan tidak perlu berputar dan melambung, tapi bisa melalui jalan tembus baru lebih cepat dan mudah ke tempat jualan. Yang lebih membahagiakan lagi bagi dia, TNI membawa berkah karena berkat jalan tembus yang dibuka melalui TMMD, dia bisa mendapat keutungan lebih dibanding  sebelumnya. "Saya pulang ke rumah dagangan habis, uang yang dibawa juga lebih banyak," ucapnya.

Senada dengan Yanto, tiga pelajar SMK Iptek Patia masing-masing Siti Nurfadilah, Eva Ernawati dan Siti Sadiah warga Kampung Bandung, Desa Babakan Keusik yang setiap hari harus berjuang melawan lebatnya hutan dan terjalnya jalan setapak saat pergi dan pulang sekolah. 

Mereka tidak berani untuk pergi sekolah sendirian karena medan jalan yang dilaluinya berat dan membahayakan keselamatan jiwa. Namun karena niat kuat untuk menimba ilmu guna meraih cita-citanya, rintangan itu berusaha untuk dilewati. 

Menurut mereka puluhan anak di kapungnya setiap hari harus berjuang keras untuk bisa pergi ke sekolah. Kini rasa takut dan kekhawatiran dari para pelajar itu sirna sudah, berganti dengan senang karena jalan yang diinjak dan dilaluinya tidak seram lagi. Mereka bisa bercanda dan tertawa riang saat pergi dan pulang sekolah, walau harus bercucur keringat akibat berjalan kaki. 

Pernyaatan Yanto dan para pelajar itu dikuatkan oleh Tokoh masyarakat Desa Patia, H. Sardi (52) yang menyebutkan mimpi masyarakat diwujudkan oleh TNI. Menurutnya, dulu tidak terbayangkan bakal ada jalan tembus yang bisa membelah hutan menghubungkan Desa Patia, Desa Babakan Cikeusik dan Desa Pasir Gadung. Pemerintah daerah dan juga masyarakat bingung harus darimana memulai membangun desa terutama membuka daerah-daerah yang terisolir. 

Diungkapkan Sardi, beberapa desa di kecamatan Patia belum terhubung jalan satu dengan lainnya. Di antaranya Desa Babakan Keusik dan Desa Pasir Gadung karena terhalang perkebunan dan hutan. 

Selama ini, warga kedua desa jika ingin ke pusat kota kecamatan atau mau ke Desa patia yang menggunakan kendaran harus berputar dua kali lebih jauh dengan waktu tempuh 45 menit hingga satu jam. Tetapi sekarang mereka bisa sampai di kecamatan hanya butuh waktu 15 menit menyusuri jalan tembus yang baru selesai dibuat TNI  melalui TMMD. 

"TNI memang hebat hanya butuh waktu 30 hari kesulitan masyarakat bisa langsung teratasi, dan mimpi masyarakat jadi kenyataan dengan adanya program TMMD," jelasnya.

Camat Patia Cecep Rohman SPd memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pembangunan yang dilaksanakan TNI melalui program TMMD ke 109 di wilayah kerjanya Kecamatan Patia, khususnya sasaran fisik membuka jalan baru. Jalan terobosan yang mengubah dari jalan setapak menjadi jalan lebar bersirtu (pasir batu), walau belum beraspal hanya baru pengerasan dengan batu kerikil tapi sudah cukup untuk membantu kesulitan masyarakat yang selama ini dialami akibat masih terisolasi. 

Cecep mengungkapkan sebenarnya pemerintah daerah sudah punya rencana untuk membuka akses jalan di seluruh wilayahnya. Namun, terkendala dengan sumber daya termasuk anggaran untuk membuka jalan terobosan yang berada di tiga desanya Patia, Babakan Keusik, dan Pasir Gadung. Akibat tidak ada akses jalan yang dekat, warga tersebut lebih banyak melakukan aktivitas sosial ekonominya dengan warga kecamatan tetangga di Kecamatan Cipicung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement