REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap pasangan calon Gubernur Sumatra Barat Mulyadi-Ali Mukhni yang mengembalikan SK Dukungan PDI Perjuangan dinilai tepat. Sikap tersebut dinilai sebagai upaya paslon memotong rangkai kerugian akibat ucapan Puan Maharani.
"Pengembalian SK tersebut, untuk memotong mata rantai kerugian yang lebih besar lagi. Ini isu sensitif, jadi harus dipotong dengan cara mengembalikan SK tersebut," kata Analis Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat dihubungi Republika, Ahad (6/9).
Ujang mengatakan, hal yang wajar dan rasional jika SK dukungan PDIP dikembalikan oleh pasangan cagub/cawagub Sumbar Mulyadi-Ali. Sebab, jika dukungan PDIP tak dikembalikan maka justru akan sangat merugikan dalam pencalonan mereka berdua.
Ucapan Puan Maharani yang berharap agar Sumbar menjadi 'pendukung Pancasila', akan membuat masyarakat Sumbar tak simpati pada mereka berdua. Lagi pula, lanjut Ujang, dikembalikannya SK dukungan ke PDIP tidak membatalkan atau menggugurkan pencalonan mereka berdua sebagai cagub/cawagub Sumbar. Karena tanpa PDIP pun Mulyadi dan Ali sudah memenuhi syarat menjadi calon gubernur dan wagub.
"Pengembalian SK tersebut merupakan langkah yang tepat agar pasangan Mulyadi-Ali tak jadi bulan-bulanan atas pernyataan Puan. Dan agar tak kalah sebelum berperang Karena jika tak dikembalikan akan semakin tenggelam dan semakin hancur citranya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu menambahkan.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatra Barat Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan SK dukungan dari PDIP Perjuangan. Sikap Mulyadi-Ali Mukhni mengembaikan SK dukungan PDIP karena dampak pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ketika membacakan deklarasi terhadap mereka.
Ali Mukhni menjelaskan ia dan Mulyadi tidak jadi menerima dukungan dari partai penguasa sejak 2014 itu karena desakan dari masyarakat Sumbar baik di kampung halaman maupun di perantauan. "Memang banyak tokoh masyarakat Minang yang telpon saya menyampaikan kekecewaan terhadap penyataan mbak Puan," ujar Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/9).
Dengan demikian, Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. "Ya kami sudah sepakati bersama pak Mulyadi, kita kembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi, Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. PDIP kami kembalikan lagi,” kata Ali Mukhni.