REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Berkarya, Vasco Ruseimy melakukan wawancara melalui video dengan pemenang lelang sepeda motor Gesits milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), M Nuh pada Sabtu (23/5). Vasco mengungkap hal itu lantaran sesi wawancara dilakukan menjelang buka puasa Ramadhan terakhir pada tahun ini.
Adapun Nuh diketahui sempat berurusan dengan kepolisian, lantaran ditagih panitia lelang yang menenangkannya sebagai penawar motor tertinggi dengan harga Rp 2,55 miliar. Dia disebut sebagai pengusaha Kampung Manggis, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.
"Besok kan Lebaran, alhamdulillah bisa Lebaran, gak nyangka nih," ucap Nuh kepada Vasco yang mewawancarainya di akun channel Youtube, Macan Idealis.
Sehari-hari, Nuh mengaku, bekerja sebagai buruh bangunan. Nuh pun bercerita bagaimana akhirnya ikut lelang motor saat dilaksanakan konser amal Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Majelis Permusyawaratan (MPR) yang dilangsungkan pada Ahad (17/5) malam WIB, dan disiarkan beberapa stasiun televisi swasta dan TVRI.
"Lagi interaksi kuis, saya lihat ada enam pilihan di situ, saya pilih nomor enam itu saya mulai telepon. Setelah saya telepon itu mungkin ada lima enam kali itu tidak masuk-masuk," ucap Nuh menceritakan kronologis bisa ikut lelang dalam acara yang dibawakan Choky Sitohang dan Wanda Hamidah tersebut.
Nuh mengatakan, percobaan telepon yang keenam atau ketujuh baru masuk, dan ditanya panitia. Nuh pun mengungkapkan kalau ia berasal dari Kampung Manggis, Jambi. Dia pun ditanya oleh sang penerima telepon acara konser apakah ingin ikut (lelang), Nuh menjawab boleh ikut.
Nuh yang melihat acara konser di televisi, menyangka proses lelang itu hadiah bagi penonton. Dia mengungkapkan, yang menawarkan harga lelang motor adalah panitia acara. Nuh menegaskan, bukan ia yang membuka harga. Bahkan, sambung dia, panitia pada awalnya menetapkan harga sekitar Rp 500 juta untuk motor Gesits yang ditandatangani Presiden Jokowi.
"Satu miliar kalau gak salah, yang nawar kan ramai waktu itu. Setelah dua miliar saya ikutin, pulsa HP saya habis," kata Nuh.
Vasco pun menanyakan kalau diberi versi pembawa acara konser, Nuh adalah pengusaha besar dari Jambi? "Itu dia orang yang bilang, saya gak bilang pengusaha. Itu juga setelah saya buang HP saya, dia telepon lagi. 'Bapak masih ikut', katanya lagi," kata Nuh menirukan panitia lelang yang menghubunginya.
Nuh pun akhirnya meneruskan berapa penawaran yang diajukan panitia lelang. Dia mengaku tidak punya beban, karena ketika ada orang yang menawar tinggi, Nuh ikut terus. Dia menegaskan, mengikuti lelang karena tidak berpikir bahwa itu lelang, melainkan hadiah uang bertambah besar.
"Pikiran saya bukan di situ, semakin menawar gede, uang saya semakin banyak. Saya pikir ini acara Jokowi bagi-bagi hadiah untuk masyarakat gitu," tutur Nuh.
Karena berpikir seperti itu, ia mengikuti proses lelang sampai akhir. Nuh menyatakan, menonton acara konser amal memang tujuannya ingin mendapat hadiah.
Dia mengaku, pernah mencoba mengikuti acara di Indosiar tentang bagi-bagi hadiah, namun teleponnya tidak pernah diterima panitia acara. Namun, kali ini Nuh merasa senang lantaran teleponnya bisa masuk, dan menyangka bakal mendapat hadiah besar.
"Setelah dua miliar itu jeda sponsor, tapi kami interaksi terus, tawar-menawar terus tidak disiarkan lagi. Setelah sponsor, acara sudah pemenang. Jadi dia bilang selamat ya Pak Nuh, bapak terkunci Rp 2,5 miliar, saya tak ada beban," kata Nuh menjelaskan.
Dia pun akhirnya melakukan penawaran terakhir dengan menaikkan Rp 50 juta, sehingga motor dilepas dengan harga Rp 2,55 miliar. "Saya tidak pikir ini uang dari kita, kalau saya pikir gitu saya tak berani," kata Nuh.
Dia pun mendengarkan percakapan di kalangan panitia yang berdiskusi dengan harga lelang. Akhirnya, Nuh pun diberi ucapan selamat oleh panitia sebagai pemenang lelang. Diberitahu sebagai pemenang, Nuh langsung loncat-loncat bersama keluarga, karena menyangka bakal memenangkan motor.
"Saya menyangka bakal menang dua miliar. Setelah itu, saya disuruh aktif terus punya HP, untuk penerimaan hadiah, dia bilang gitu. Setelah saya tunggu, Choky maju, motornya keluar, saya agak bingung di situ, setelah itu dia tanya ke cewek itu, Pak M Nuh dari Kampung Manggis, pengusaha, saya di situ terkejut," kata Nuh.