Senin 04 May 2020 11:22 WIB

Jokowi Minta Klaster-Klaster Penularan Corona Dipantau Ketat

Presiden minta klaster-klaster penularan Covid-19 dipantau ketat.

Presiden Joko Widodo tiba untuk melantik Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Manahan Sitompul di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Manahan Sitompul kembali dilantik sebagai Hakim MK masa jabatan 2020-2025 setelah masa jabatannya sebagai Hakim MK pada periode sebelumnya habis pada 28 April 2020 lalu
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Presiden Joko Widodo tiba untuk melantik Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Manahan Sitompul di Istana Negara, Jakarta, Kamis (30/4/2020). Manahan Sitompul kembali dilantik sebagai Hakim MK masa jabatan 2020-2025 setelah masa jabatannya sebagai Hakim MK pada periode sebelumnya habis pada 28 April 2020 lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta klaster-klaster penularan Covid 19 di berbagai daerah Indonesia dipantau secara ketat guna mencegah penularan virus corona makin meluas. Hal tersebut termasuk kemungkinan adanya pekerja migran yang kembali ke Indonesia, tetapi telah terjangkit virus corona.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster. Klaster pekerja migran, klaster jemaat tabligh, klaster Goa, klaster rembesan pemudik, klaster industri," katanya di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5).

Baca Juga

"Ini perlu betul-betul dimonitor secara baik. Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia, laporan yang saya terima sudah 89 ribu yang sudah kembali dan mungkin akan bertambah 16 ribu. Ini perlu ditangani," ujarnya dalam rapat mengenai penanggulangan Covid-19 melalui telekonferensi video bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menteri-menteri Kabinet Kerja, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Jumlah pekerja migran Indonesia yang pulang tersebut lebih besar daripada prediksi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang menyebutkan bahwa ada 37.075 pekerja migran Indonesia yang pulang ke Tanah Air karena habisnya masa kontrak pada April dan Mei 2020. Menurut BP2MI, di antara pekerja migran yang kembali ke Tanah Air, ada 15.429 orang yang kembali dari Malaysia, 11.303 orang yang pulang dari Hong Kong, dan 3.507 orang yang pulang dari Singapura. Ketiga negara itu juga menghadapi wabah Covid-19.

"Ini harus dikawal secara baik di lapangan sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," ucap Jokowi. Presiden juga mengemukakan pentingnya mewaspadai penularan Covid-19 di kawasan industri. Ia pun menginstruksikan pemeriksaan operasi industri di daerah-daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengendalikan penularan penyakit tersebut.

"Klaster industri kita harus memastikan industri-industri yang diizinkan beroperasi. Yang mana harus dicek di lapangan, mereka melakukan protokol kesehatan secara ketat atau tidak," katanya.

Penularan Covid-19 di area industri antara lain terjadi di pabrik PT HM Sampoerna Tbk di Rungkut, Kota Surabaya. Klaster penularan itu mencakup 66 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 hingga Ahad (3/5).

Hingga Ahad (3/5) jumlah pasien Covid-19 di Indonesia secara kumulatif 11.192 orang dengan perincian 1.876 orang dinyatakan sembuh dan 845 orang meninggal dunia. Kasus Covid-19 sudah menyebar di 34 provinsi Indonesia dengan kasus penularan paling banyak terjadi di DKI Jakarta (4.463), disusul Jawa Timur (1.117), Jawa Barat (1.054), Jawa Tengah (776), Sulawesi Selatan (601), Banten (432), Nusa Tenggara Barat (269), Bali (262), Papua (240), Sumatra Barat (195), Kalimantan Selatan (195), dan Sumatra Selatan (185).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement