Ahad 19 Apr 2020 16:07 WIB

Wali Kota Solo Minta Hidupkan Lagi Tradisi Ronda

Saat ini marak terjadi pencurian di rumah warga Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas ronda malam. ilustrasi
Foto: republika/debbie sutrisno
Aktivitas ronda malam. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengimbau kepada seluruh warganya agar membuat kentungan dan dipasang di depan rumah masing-masing serta menghidupkan kembali tradisi ronda malam. Sebab, akhir-akhir ini Pemkot kerap menerima laporan tindakan kriminal khususnya pencurian di rumah warga.

"Satu untuk mengamankan penyebaran virus Corona dan mengamankan lingkungan masing-masing kalau ada pendatang baru cepet," kata Rudyatmo kepada wartawan, Sabtu (18/4).

Baca Juga

Masyarakat diimbau menghidupkan kembali tradisi ronda berkeliling di setiap RW. Nantinya, petugas ronda memukul kentungan yang dibawa.

"Setelah pukul 21.00 WIB, setiap jam dibunyikan, jam sepuluh malam umpamanya dibunyikan kentungan malam hari itu, jam sebelas dibunyikan sampai ronda yang keliling mukul kentongannya supaya untuk mengatasi keresahan masyarakat dengan adanya banyaknya pencurian," kata Rudyatmo kepada wartawan, Sabtu (18/4).

Diperkirakan, meningkatnya aksi kriminalitas terutama pecurian berkaitan dengan banyaknya narapidana yang mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat sebagai dampak Pandemi Covid-19.

Peningkatan tindak kriminal diperkirakan juga terjadi di daerah lain. Selain memasang kentungan, upaya mencegah tindak kejahatan bisa dilakukan dengan menutup portal di gang-gang utama. Penutupan gang dilakukan mulai pukul 00.00 WIB. Warga diimbau tidak beraktivitas di luar rumah setelah jam tersebut.

"Bunyinya berapa kali nanti tergantung kesepakatan warga. Ya paling tidak masih ada yang berjaga-jaga gitu. Jadi itu tradisi-tradisi budaya lama dihidupkan lagi, itu baik," kata dia.

Wali Kota menyebut telah menyampaikan instruksi tersebut kepada lurah-lurah melalui grup aplikasi perpesanan. Setelahnya, warga bergotong-royong membuat kentungan sendiri dengan tetap memakai masker dan menerapkan pembatasan fisik.

"Mereka langsung membuat kentungan seperti di Kelurahan Gandekan, Pucang Sawit, dan Banjarsari sudah langsung membuat. Jadi warga kelihatan guyubnya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement