Sabtu 18 Apr 2020 01:53 WIB

Fraksi PDIP Solo Usul Anggaran Dewan Dipotong Rp 10 Miliar

Anggaran diusulkan dialokasikan untuk penanganan covid-19.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis melakukan pengecekan alat di ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020). Pemerintah Kota Solo menyiapkan rumah sakit tersebut sebagai tambahan rujukan penanganan Virus Corona atau COVID-19 dengan empat ruang isolasi yang khusus diperuntukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) yang membutuhkan perawatan medis
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas medis melakukan pengecekan alat di ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020). Pemerintah Kota Solo menyiapkan rumah sakit tersebut sebagai tambahan rujukan penanganan Virus Corona atau COVID-19 dengan empat ruang isolasi yang khusus diperuntukan bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) yang membutuhkan perawatan medis

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kota Solo mengusulkan pemotongan anggaran dewan dan sekretariat DPRD Kota Solo senilai Rp 10 miliar. Anggaran tersebut diminta dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bengawan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Solo, YF Sukasno, mengatakan, usulan tersebut merupakan hasil rapat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Solo pada Selasa (14/4). Rapat tersebut mencermati beberapa anggaran yang tidak akan menggangu kinerja DPRD sampai akhir tahun.

Baca Juga

Usulan itu mempertimbangkan kebutuhan anggaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kola Solo yang dibentuk Wali Kota dengan memperhatikan kebutuhan warga Kota Solo harus diprioritaskan.

Dia merinci, usulan pemotongan anggaran Dewan dan Sekretariat DPRD meliputi, perjalanan dinas senilai Rp 3,5 miliar, pembentukan Raperda Rp 1 miliar, bintek Dewan Rp 750 juta, sosiallsasi Raperda Rp 250 juta, anggaran penyerapan aspirasi Rp 2,25 miliar, konsumsi rapat Rp 350 juta, jamuan tamu Rp 550 juta, perjalanan dinas Setwan Rp 1 miliar, dan bintek Setwan Rp 500 juta. Sehingga total usulan pemotongan mencapai Rp 10,15 miliar.

"Perlu diketahui usulan pemotongan tersebut sudah mempertimbangkan aktivitas kinerja DPRD Kota Surakarta dan masih bisa berjalan sampai akhir tahun 2020. Semoga pemotongan anggaran tersebut bisa membantu Gugus Tugas untuk memberikan bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak Covid-19," kata Sukasno kepada wartawan, Jumat (17/4).

Dia menambahkan, mestinya nanti di tataran eksekutif Wali Kota bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan melakukan rasionalisasi yang semuanya dipakai untuk anggaran di Gugus Tugas penanganan Covid-19. Khususnya untuk pembelian sembako bagi masyarakat yang terdampak yakni masyarakat miskin dan rentan miskin.

"Kami sudah mengirim surat ke Ketua Dewan dan pimpinan dewan yang lain, jadi ini usulan untuk bisa dipotong anggaran-anggaran tersebut," pungkasnya.

Di sisi lain, DPC Partai Gerindra Solo menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada RSUD dr Moewardi Solo, Jumat. Bantuan APD yang diberikan antara lain, sarung tangan 20 buah, masker 600 buah, hand sanitizer 20 buah, APD kain 140 buah, dan APD parasit 7 buah.

Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, mengatakan bantuan kepada RSUD dr Moewardi Solo sebagai bentuk kepedulian Gerindra terhadap dokter/perawat dan tenaga medis lainnya. Para tenaga medis tersebut merupakan garda terdepan yang harus diberi semangat terus, mengingat jumlah pasien Covid-19 setiap hari bertambah.

"Pemberian APD ini tidak banyak jumlahnya, namun kami berharap bisa membantu teman-teman garda terdepan penanganan pasien Covid-19 agar mereka juga tidak tertular," ujar Ardianto.

Aksi pemberian bantuan bagi rumah sakit rujukan Covid-19 dilakukan secara serentak oleh DPC Gerindra se-Jawa Tengah yakni 35 kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement