REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PAN, Viva Yoga Mauladi menilai, ada salah paham soal kepengurusan, khususnya terkait AD/ART PAN. Hal ini menyusul masih adanya sejumlah pihak yang tak menerima hasil Kongres V di Kendari, Sulawesi Tenggara, menjelang pelantikan kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025.
Bahkan, penolakan struktur pengurus baru datang dari sang pendiri partai, Amien Rais. "Yang dimaksud Pengurus DPP PAN itu terdiri atas pengurus di lembaga eksekutif, di Majelis Penasihat Partai, dan di Lembaga Partai," ujar Viva kepada wartawan, Kamis (12/3).
Ia menjelaskan, dalam Pasal 23 AD pasal 52 ART PAN telah diatur tentang Lembaga Partai, yang terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, dan Dewan Instruktur Perkaderan Nasional. Serta, lembaga partai lain yang memiliki fungsi dan tugas khusus.
Hal inilah yang dilihat sejumlah oknum dengan memanasi Amien Rais untuk membentuk PAN Reformasi. Padahal sejak kongres ke-2 PAN di Semarang pada 2005, mantan ketua MPR itu tidak bersedia dipilih kembali menjadi ketua umum partai.
"Maka posisi pak Amien sudah tidak lagi di posisi eksekutif partai, karena telah menjadi ketua Majelis Penasihat Partai DPP PAN periode 2005-2010 dan 2010-2015," ujar Viva.
Viva tidak tahu, apakah Amien akan kembali masuk ke dalam kepengurusan PAN periode 2020-2025. Namun, ia menegaskan, Amien tetaplah sosok yang spesial di PAN.
"Menurut saya, apakah Pak Amien Rais masuk atau berada di luar posisi di lembaga partai, dipastikan tidak akan menghilangkan magnet, ketokohan, rekam jejak sejarah, dan kharisma beliau," ujar Viva.
Terakhir, ia meminta semua kader PAN tak lagi meributkan hasil Kongres V yang digelar di Kendari dan bersatu untuk membangun partai menjadi lebih baik. "Saya berharap kepada seluruh kader partai untuk merajut kembali kebersamaan. Menjemput yang tertinggal, bergandengan tangan untuk kebesaran partai ke depan," ujar Viva.
Sebelumnya, ada usulan dari para loyalis agar Amien Rais membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) reformasi, karena partai sudah melenceng dari tujuan awal didirikannya. Salah satu pendiri PAN, Putra Jaya Husin, membenarkan hal tersebut.
"Mendesak, meminta kepada Pak Amien agar Pak Amien mendirikan partai baru (PAN Reformasi)," ujar Putra Jaya saat dihubungi, Rabu (11/3).
Sebagai salah satu pendiri PAN, ia melihat partainya sudah melenceng dari tujuan awal didirikan. Hal tersebut juga diklaimnya dirasakan oleh banyak DPW dan DPD PAN.
"Jadi menjelang pelantikan DPP yang baru dilihat Pak Amien tidak diajak bicara tidak dilibatkan dalaam PAN, mereka pikir lebih baik mendirikan PAN baru," ujar Putra Jaya.