REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), menyinggung tentang pentingnya partai politik (parpol) mempunyai kekuasaan, termasuk perwakilan di DPR RI. Menurutnya, tanpa kekuasaan, posisi kepala desa akan menjadi lebih terhormat dibandingkan parpol tersebut.
Hal itu disampaikan Zulhas saat acara pelantikan jajaran pengurus DPW PAN Jawa Tengah (Jateng) periode 2024-2029 di Hotel Padma, Kota Semarang, Senin (13/10/2025). Terdapat sejumlah tokoh eksternal PAN yang turut diundang menghadiri acara tersebut, salah satunya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, Tafsir.
Zulhas mengatakan, kelahiran PAN tak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah. "Maka kami selalu mengatakan kepada Muhammadiyah, PAN ini partai Muhammadiyah. Tapi Muhammadiyah mengatakan, Muhammadiyah berjarak yang sama dengan seluruh partai apapun, termasuk dengan Golkar, PDI Perjuangan, PKB, PPP," ucapnya.
Menurut Zulhas, sepatutnya organisasi keagamaan, sikap berjarak Muhammadiyah dengan parpol sudah tepat. "Karena kalau Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dakwah. Dakwah itu abadi. Sementara kita gerakan politik, partai politik, yang ukurannya itu kuasa legislatif dan eksekutif," kata Zulhas.
"Kalau Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, tidak punya (perwakilan di) DPR, tidak punya menteri, enggak ada masalah, dakwah jalan terus. Tapi kalau partai politik enggak punya DPR, enggak punya kekuasaan, maka dia lebih dihormati jadi kepala desa," tambah Zulhas.