Rabu 18 Dec 2019 17:25 WIB

Banjir di Jakarta, Drainase Belum Siap Hadapi Musim Hujan

Hujan lebat pada Selasa (17/12) mengakibatkan banjir dan genangan di Jakarta.

Sejumlah pengojek daring berusaha menyalakan sepeda motor yang terendam banjir di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Sejumlah pengojek daring berusaha menyalakan sepeda motor yang terendam banjir di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID oleh Amri Amrullah, Arif Satrio Nugroho

Hujan lebat yang mengguyur hampir sebagian besar Jabodetabek pada Selasa (17/12) sore mengakibatkan banjir dan genangan di jalan-jalan protokol Jakarta. Akibat banjir dan genangan di jalan protokol tersebut, kemacetan parah terjadi hampir di seluruh ruas jalan Jakarta.

Baca Juga

Salah satu wilayah terdampak banjir yang terpantau oleh Republika adalah  kawasan Jalan Asia Afrika tepatnya di depan Plaza Senayan, Gelora, Senayan, Jakarta. Sejumlah kendaraan yang terparkir di bahu jalan bahkan sempat terendam.

Salah satu petugas keamanan di Jalan Plaza Senayan, Budi Wiyadi menyebut, banjir tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB. Banjir berlangsung sekitar satu jam.

"Tadi jam satuan, terus banjirnya satu jamanlah," ujar Budi saat ditemui di lokasi.

Titik banjir paling parah terjadi tepat di bawah jembatan penyeberangan orang, Jalan Asia Afrika, tepatnya seberang SOGO, Plaza Senayan. Rudi menyebut, banjir itu sempat merendam sejumlah sepeda motor pengemudi ojek daring yang terparkir di sekitar lokasi.

"Tadi tukang-tukang ojek pada ndorong itu karena motornya kelelep sama air, di sini (bawah jembatan) persis, airnya dalem sampai setang," ujarnya.

Salah seorang pengemudi ojek daring Grab bernama Jon mengaku kendaraannya terendam. Ia memarkir kendaraannya di bawah jembatan.

"Wah gimana ini Pak Anies, motor saya jadi ikan lele berenang," gurau Jon.

Pantauan Republika, pada pukul 15.45 WIB, genangan air sudah mulai tak tampak. Hingga pukul 16.15 WIB, air yang menggenangi Jalan Asia Afrika pun surut. Namun, lalu lintas kendaraan pada sore itu terpantau lancar.

Hujan lebat berakibat banjir dan genangan selama dua jam itu, menunjukkan bahwa saluran drainase di jalan-jalan Jakarta ternyata belum siap menghadapi musim penghujan. Hal ini diungkapkan BPBD DKI Jakarta, pada Selasa (17/12).

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M. Ridwan mengatakan selain kawasan GBK, di sekitar Jalan Sudirman khususnya kawasan bisnis SCBD, dan sekitar Plaza Senayan hingga jalan Asia Afrika didepan Senayan City juga tidak luput dengan genangan.

Genangan diduga karena saluran drainase sepertinya kurang berfungsi baik, karena volume air yang besar sehingga air hujan yang tidak langsung masuk dalam saluran. Selain di Jalan Sudirman, BPBD DKI Jakarta juga menyebut genangan terjadi di Jalan Tanjung Duren Raya, Kembangan Utara, depan Citraland Grogol, Jalan Prof. DR. Satrio dan di tol dalam kota, arah Cawang.

"Genangan di beberapa titik kini berangsur surut," kata Ridwan.

Untuk banjir yang masuk ke pemukiman, jelas Ridwan, terparah di wilayah Jakarta Barat. Di antaranya di Kelurahan Rawa Buaya, RW 11/RT 003 ketinggian air 50 sentimeter yang mulai menggenang sejak pukul 14.53 WIB. Sedangkan di Kelurahan Kota Bambu Utara RW06/RT006 ketinggian air 20-30 sentimeter.

"Di Kelurahan Sukabumi Selatan RW 001/RT012 air setinggi 40 sentimeter sejak pukul 14.50 WIB. RW 002/RT011 ketinggian air 1 meter. Dan di kelurahan yang sama RW004/RT007 ketinggian air 20 sentimeter, di RW005 ketinggian air 75 sentimeter, di RW 007/RT003 ketinggian air 25 sentimeter dan di RW008/RT003 letinggian air 45 sentimeter," paparnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf mengatakan butuh waktu memang agar genangan air dari hujan deras mengalir ke drainase. Tetapi, Juaini memastikan genangan air yang sempat terjadi sesaat setelah hujan deras pada Selasa siang hingga sore, tidak akan berlangsung lama.

"Karena sampai saat ini pekerjaan pengerukan menjelang musim penghujan masih terus dilakukan," kata Juaini kepada wartawan.

In Picture: Kabupaten Bandung Diterjang Banjir, Ribuan Rumah Terendam.

photo
Warga mengevakuasi sepeda motor menggunakan perahu di lokasi banjir luapan Sungai Citarum, di Kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (18/12).

Kerja bakti

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berusaha mencegah terjadinya kembali banjir dan genarangan air yang cukup tinggi saat hujan lebat di wilayah Jakarta pada Selasa (17/12) sore. Salah satu langkahnya adalah akan melibatkan seluruh komponen termasuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Jakarta.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, mengatakan sejak kemarin sudah dibahas soal penanganan genangan di Jakarta saat hujan lebat. Dan rencananya akan ada kerja bakti besar-besaran yang akan melibatkan seluruh komponen dalam waktu dekat.

"Jadi hari Ahad besok kita mau kerja bakti besar, melibatkan semua komponen kita di provinsi," kata Saefullah kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (18/12).

Pascahujan lebat kemarin, lanjut Saefulloh, Gubernur terus memonitor penanganan genangan dan banjir di beberapa sudut Jakarta. Kerja bakti dan penanganan ini sasarannya adalah mengurangi genangan air saat terjadi hujan lebat.

Pemprov DKI ingin mencari tahu kenapa tergenang. "Apakah mungkin tali airnya, atau mungkin mulut airnya. Atau mungkin bak kontrolnya atau mungkin salurannya itu yang mau kita kejar mau kita telisuri itu supaya kalau ada debit hujan besar tidak terjadi lagi," kata Saefullah.

Apalagi, sebut dia, hujan kemarin cukup besar, walaupun durasinya pendek. "Kita enggak tahu ke depan mau ada intensitas hujan seperti apa durasinya kita juga enggak tahu jadi kita antisipasi," imbuhnya.

[video] Dua Jam Hujan, Genangan Air Bermunculan di Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement