Sabtu 14 Dec 2019 11:12 WIB

Ratusan Pelajar SDN 10 Muara Labuh Batal Ujian karena Banjir

Arsip-arsip di ruangan kantor SDN 10 Muara Labuh basah dan tak bisa dipakai lagi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Ratusan pelajar di SD N 10 Pasar Muara Labuh batal ikut ujian akhir sekolah karena bangunan sekolah terendam banjir, Sabtu (14/12)
Foto: Istimewa
Ratusan pelajar di SD N 10 Pasar Muara Labuh batal ikut ujian akhir sekolah karena bangunan sekolah terendam banjir, Sabtu (14/12)

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA LABUH -- Ratusan pelajar di SD N 10 Pasar Muara Labuh harus batal mengikuti ujian akhir sekolah karena bangunan sekolah terendam banjir. Banjir melanda tiga kecamatan di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (13/12) kemarin.

"Kondisi seperti ini, setiap lokal dan ruangan, kursi dan meja sudah berantakan. Semua lokal berlumpur. Arsip-arsip di ruangan kantor basah semua tidak bisa diambil lagi," kata Kepala SDN 10 Pasar Muaro Labuh, Tishuk Rianita, Sabtu (14/12).

Baca Juga

SDN 10 Pasar Muara Labuh harus membatalkan ujian akhir sekolah yang sudah memasuki hari kelima dan keenam. Sejumlah fasilitas sekolah rusak terendam banjir dan material lumpur. Material tanah dan lumpur menggenangi seluruh ruangan kelas sampai ke halaman. Soal-soal ujian untuk para murid pun rusak karena terendam sehingga tak dapat lagi digunakan.

Pagi ini, guru-guru dan pegawai SDN 10 Pasar Muara Labuh membersihkan beberapa lembar soal ujian yang terendam. Begitu juga dengan sejumlah rapor murid. Kursi dan meja para murid juga berantakan usai terendam banjir. Selain ruang kelas siswa, ruang guru pun ikut terendam. Sejumlah arsip penting juga ikut basah karena kemarin ketinggian air di sekolah mencapai satu meter. Alat-alat elektronik dan juga komputer juga rusak akibat terkena air.

Rianita mengatakan pihak sekolah meliburkan semua murid sejak kemarin. Ia belum tahu sampai kapan murid akan diliburkan. Pihaknya masih belum dapat memastikan kapan ujian susulan akan diselenggarakan. "Sekarang memang lagi ujian, tapi tidak bisa dilaksanakan. Sehubungan dengan rumah murid juga ikut banjir, kondisi sekolah juga tidak memungkinkan," ujar Rianita.

Rianita menyebut kemungkinan untuk soal-soal ujian para siswa ketika ujian susulan sudah bisa dilaksanakan, dapat meminjam soal-soal dari sekolah lain. Rianita berharap petugas gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD, TNI/Polri, Satpol PP Damkar dan warga dapat membantu proses pembersihan sekolah. Karena guru-guru dan pegawai saja tidak dapat membersihkan dalam waktu cepat. Menurut Rianita, sekolah harus segera diberikan supaya para murid dapat melaksanakan ujian susulan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement