Sabtu 14 Dec 2019 08:30 WIB

Bupati Solsel Harap BPNB Temukan Solusi Banjir

Bencana banjir beruntun melanda Solok Selatan sejak akhir November lalu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sungai Pagu dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (13/12).
Foto: dok. Humas Pemkab Solok Selatan
Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sungai Pagu dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan, Jumat (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria berharap kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ke sejumlah lokasi banjir Solok Selatan pada Jumat (13/12) kemarin dapat menemukan solusi agar ke depan bencana yang sama tidak terjadi lagi di daerahnya.

''Mudah-mudahan dengan kunjungan Kepala BNPB kemarin, nanti akan ada solusi terbaik. Jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,'' kata Muzni, Sabtu (14/12).

Muzni menjelaskan Pemkab Solok Selatan akan menyiapkan hunian sementara buat warga yang rumahnya hanyut dan rusak parah oleh banjir kemarin. Hunian sementara nantinya memakai sistem sewa sembari rumah korban banjir dapat dibangun kembali.

Kemudian antisipasi bencana jangka panjang yang dapat dilakukan menurut Muzni adalah memperbaiki hulu sungai dan memindahkan muara sejumlah sungai yang rawan meluap ke pemukiman masyarakat.

Sebenarnya pihak Pemkab kata Muzni sudah membebaskan lahan untuk memindahkan muara sungai ke tempat yang jauh dari pemukiman masyarakat. Pemindahan muara sungai Batang Suliki ini merupakan instruksi dari pemerintah pusat. Tapi Muzni tidak mengetahui penyebab pemerintah pusat menunda pemindahan muara sungai.

''Mudah-mudahan pemindahan muara sungai segera terealisasi,'' ucap Muzni.

Bencana banjir beruntun melanda Solok Selatan sejak akhir November lalu yakni pada 20 November, 22 November, 24 November dan terakhir kemarin, Jumat (13/12).

Bencana kemarin menyebabkan 2.551 jiwa warga terdampak. Rumah yang terendam air sebanyak 750 unit. 10 di antaranya hanyut dan rusak parah.

Muzni mengatakan pihaknya belum selesai menghitung kerugian materi.

Ia mengingat selama banjir di akhir November, Solok Selatan menderita kerugian sebesar Rp 57 miliar. Muzni berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat untuk menangani pasca banjir ini karena APBD Kabupaten Solsel tidak mencukupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement