Selasa 03 Dec 2019 11:47 WIB

Presiden Serahkan Kasus Granat di Monas kepada Kepolisian

Polisi bertugas menginvestigasi lebih lanjut serta memastikan kondisi ibu kota aman.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman
Foto: Antara/M Ali Wafa
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, Presiden Joko Widodo menyerahkan penanganan kasus ledakan granat di Monas kepada pihak kepolisian. Polisi bertugas menginvestigasi lebih lanjut serta memastikan kondisi ibu kota saat ini aman dan terkendali.

"Kita serahkan ke pihak berwajib saja. Kita prihatin terhadap dua anggota TNI AD kalau saya tidak keliru yang alami luka-luka, kita prihatin semoga lekas sembuh dan bertugas kembali," kata Fadjroel saat ditemui wartawan ketika melintasi kawasan Monas sisi utara, Selasa (3/12) pagi.

Baca Juga

Menurut Fadjroel, Presiden Joko Widodo pun mengetahui perihal ledakan yang terjadi di kawasan Monas bagian utara itu. "Iya tadi pagi (Presiden tahu, Red) dalam perjalanan ke sini. Dan beliau jam 09.30 WIB ada pertemuan dengan Menristek, kemudian Rektor UI dan pihak Jepang," kata Fadjroel.

Fadjroel mengatakan belum ada arahan khusus dari Presiden. Namun jika ada indikasi tindak kekerasan harus diselesaikan dengan tegas oleh kepolisian.

"Belum ada. Seperti biasa beliau selalu mengatakan segala tindak kekerasan apapun motifnya kita harus tegas. Setegas-tegasnya. Diserahkan ke pihak berwajib. Nanti setelah itu mungkin Pak Kapolri akan berikan laporan ke Pak Presiden," ujar Fadjroel.

Sebuah ledakan terjadi di kawasan Monas saat beberapa anggota TNI berolah raga pada Selasa pagi. Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya telah mengerahkan tim guna menyelidiki ledakan yang melukai dua anggota TNI, yakni Serma Fajar dan Praka Gunawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement