Selasa 19 Nov 2019 11:37 WIB

PKL Trotoar Senen Direlokasi ke Pasar Kenari

Berdasar pendataan ada 108 PKL yang berjualan di trotoar Senen.

 Petugas Satpol PP menertibkan pedagang di trotoar Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas Satpol PP menertibkan pedagang di trotoar Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (21/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PD Pasar Jaya menyatakan siap menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang akan direlokasi oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat dari trotoar Senen. Para pedagang akan dipindahkan ke Pasar Kenari.

"Kios disesuaikan dengan kebutuhan yang diminta Pak Wali Kota agar semua pedagang bisa ditampung," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin saat dihubungi perihal relokasi pedagang Senen di Jakarta, Selasa (19/11).

Baca Juga

Jika dirasa masih kurang dan di Kenari sudah penuh, Pasar Jaya masih memiliki pasar lainnya untuk menampung pedagang.

Arief mengatakan, nantinya pedagang tidak perlu khawatir dengan jumlah pembeli karena Pasar Kenari dirancang sebagai tempat "one stop shopping". Sehingga dapat menarik minat pengunjung dengan berbagai kebutuhan untuk datang berbelanja.

"Sekarang di Pasar Kenari Lantai 3, ada Jakbook yang cukup ramai dan sedang dalam proses pembangunan bioskop di atasnya," kata Arief.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pihaknya akan meminta PD Pasar Jaya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakan fasilitas di Pasar Kenari bagi 108 pedagang kaki lima (PKL) yang berasal dari trotoar Pasar Senen. Relokasi dilakukan untuk menata dan mengembalikan fungsi Jalan Senen Raya untuk lalu lintas sehingga tidak lagi terlihat kemacetan yang semrawut.

Kawasan trotoar Senen hingga saat ini kerap kali dipenuhi pedagang kaki lima. Umumnya PKL didominasi pedagang baju bekas.

Para pedagang itu sebelumnya berdagang di Pasar Senen Blok I dan II yang terbakar pada September 2017. Hingga saat ini bangunan yang terbakar itu belum dibangun kembali.

Tidak hanya mengambil jalur pejalan kaki, para pedagang yang muncul mulai dari pukul 14.00-22.00 WIB itu pun tidak segan menggunakan badan jalan raya untuk menjajakan dagangan yang harganya berkisar Rp 5.000-Rp 35.000 per potong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement