Selasa 19 Nov 2019 00:11 WIB

Wali Kota Jakut: Warga Penggusuran Sunter tak Masuk DPT

Warga penggusuran Sunter sebelumnya menagih janji kampanye Anies Baswedan.

Red: Nur Aini
Warga melakukan penolakan penggusuran rumah semi permanan kawasan Sunter, Jalan Agung Sunter Perkasa VIII, Jakarta, Senin (18/11).
Foto: Thoudy Badai
Warga melakukan penolakan penggusuran rumah semi permanan kawasan Sunter, Jalan Agung Sunter Perkasa VIII, Jakarta, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menegaskan warga di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, tidak terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) pilkada.

"Cek aja, di daftar pemilih sementara (DPS) maupun daftar pemilih tetap, mereka ada nggak," kata Sigit ketika dikonfirmasi terkait warga yang menagih janji kampanye Anies Baswedan di Balai Kota, Senin (18/11).

Baca Juga

Sigit bahkan mempertanyakan klaim atas nama pemilih siapa yang menagih janji tersebut, sementara mereka tidak terdaftar di DPT dan tidak mengikuti pemilihan umum.

Sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah.

Subaidah mengatakan hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu. Namun, janji tidak ada penggusuran tidak ditepati.

"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.

Hal senada disampaikan Ardi, pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta lalu, warga menaruh harapan ke Anies dengan janji tanpa penggusuran. Mereka juga menggalang dukungan agar Anies dapat terpilih sebagai gubernur.

"Yang kami dapatkan hanya penggusuran," ujar Ardi.

Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari kepolisian, satpol PP dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11). Penertiban tersebut berujung bentrok, karena warga mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali sejak puluhan tahun tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement