REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Jenderal Idham Azis mengaku tidak percaya bahwa selangkah lagi dirinya akan menduduki posisi Kapolri. Ia menceritakan detik-detik dirinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo.
Idham bercerita, saat itu ia sedang dalam perjalanan menuju Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tiba-tiba layar telepon genggamnya berdering tanda ada panggilan masuk dari seseorang.
Rupanya, ia ditelepon oleh Kombes Adi Vivid Agustiadi Bachtiar yang merupakan ajudan dari Jokowi. "Beliau (Adi) hanya mengatakan, 'Bapak di mana?' Kombes, saya menuju ke KPK karena sedang berjanji bertemu dengan Agus Rahardjo," cerita Idham di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (30/10).
Adi saat itu mengatakan, Idham sudah ditunggu kehadirannya di Istana Negara. Ia pun segera menghubungi mantan Kapolri Tito Karnavian untuk memberitahu bahwa dirinya dipanggi ke kantor orang nomor satu di Indonesia.
Sesampainya di Istana, ia mengaku melewati jalur lain untuk masuk ke dalam Istana Negara. Hal itu dilakukan untuk menghindari perhatian dari awak media yang menunggu kehadiran calon menteri saat itu.
"Saya 11 bulan jadi Kapolda Metro Jaya tahu seluk-beluk Istana yang tidak diketahui wartawan," ujar Idham.
Singkat cerita, ia bertemu dengan Jokowi secara langsung. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa kehadiran Idham ke Istana Negara terkait pencalonannya sebagai Kapolri.
"Beliau (Jokowi) bertanya, 'Pak Idham pensiun kapan?' Saya pensiun tanggal 1 Februari 2021. Beliau bilang, 'ya sudah, saya sudah putuskan, nanti gantikan Pak Tito (jadi Kapolri)," ujar Idham.
Pada hari ini, Idham pun hanya meminta doa restu dari semua pihak, agar dirinya diberi kemudahan dalam menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, yang rencananya digelar di Gedung DPR, Jakarta.
"Saya memohon doa restu teman-teman semua, seluruh masyarakat Indonesia, semoga fit and proper test saya bisa berjalan mulus. Bisa diridhoi oleh Allah SWT," ujar Idham.
Rencananya, Komisi III akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan pada pukul 14.00 WIB di Gedung DPR, Jakarta. Jika Idham lolos proses tersebut, ia mengaku siap menjalankan amanah sebagai Kapolri.
"Saya bismillahitawakaltu akan melaksanakan amanah ini dengan sungguh-sungguh, saya kira itu," ujar Idham.