Rabu 09 Oct 2019 13:52 WIB

Wiranto: Jangan Anggap Semua Orang Papua Jahat

Hanya oknum-oknum tertentu yang melakukan pembakaran, penjarahan bahkan pembunuhan.

Menko Polhukam Wiranto (kanan) berbincang dengan pengungsi di Posko pengungsian di Makodim 1702/Jayawijaya, Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menko Polhukam Wiranto (kanan) berbincang dengan pengungsi di Posko pengungsian di Makodim 1702/Jayawijaya, Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta para pengungsi dari Wamena dan Ilaga agar tidak menganggap semua orang Papua berperilaku jahat. Namun hanya oknum-oknum tertentu yang melakukan pembakaran, penjarahan bahkan pembunuhan saat kerusuhan 23 September 2019 di Wamena.

"Kalau kemarin ada kekacauan, itu bukan dilakukan oleh masyarakat Papua yang mau hidup berdamai dan sebenarnya suka bersahabat, tapi oleh oknum-oknum tertentu. Tujuannya mau mengacau dan memisahkan kita antarsuku. Jadi, jangan menganggap semua orang Papua jahat, tidak. Itu hanya perbuatan oknum-oknum tertentu saja," kata Wiranto saat menemui para pengungsi Wamena dan Ilaga di Hotel Rimba Papua Timika, Rabu (10/10).

Baca Juga

Wiranto hadir di Timika bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Mantan Panglima ABRI era 1990-an itu mengaku membawa rombongan cukup besar dari Jakarta ke Papua, termasuk sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Kerja atas perintah langsung Presiden Joko Widodo. Tujuannya untuk melihat dan menemui para pengungsi yang berada di Wamena, Jayapura dan Timika.

Selain bertemu para pengungsi, Wiranto juga bertemu sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama (para pendeta) serta tokoh-tokoh adat Papua untuk mengajak mereka menjaga kerukunan dan kedamaian di antara semua orang yang hidup dan bermukim di Papua. "Kehadiran kami untuk menyerap pemikiran dan harapan para pengungsi untuk dilaporkan kepada Presiden, sebagai bahan kebijakan agar ke depan lebih menjamin keamanan di Papua dan Papua Barat. Ke depan TNI dan Polri bisa menggelar kekuatan untuk memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat, tidak hanya kepada masyarakat Papua tapi juga masyarakat pendatang," jelasnya.

Terhadap para pelaku kerusuhan di Wamena maupun pelaku penembakan terhadap sejumlah warga sipil di Ilaga, Wiranto mengatakan, kini aparat kepolisian sedang melakukan pengejaran. "Sekarang aparat kepolisian sedang mengejar mereka, tokoh-tokoh mereka sedang dikejar untuk mempertanggungkawabkan perbuatannya itu," ujarnyaa.

Wiranto mengatakan, pemerintah akan segera memperbaiki toko, ruko dan rumah-rumah penduduk serta fasilitas umum yang dirusak dan dibakar di Wamena. Ia juga mengajak para pengungsi untuk bisa segera kembali ke Wamena dan Ilaga setelah situasi keamanan di dua daerah itu pulih kembali.

"Saya bertemu dengan para pengungsi di Wamena dan Sentani. Kami bicara dari hati ke hati. Kebanyakan mereka sebenarnya ingin tetap tinggal di Papua untuk melanjutkan kehidupan dan pekerjaan mereka. Saya berharap warga dari luar Papua bisa hidup bersama dengan masyarakat asli Papua, bersama-sama membangun satu kehidupan yang damai dan rukun," harapnya.

Agar kehidupan bersama yang dicita-citakan itu bisa terwujud, katanya, maka perlu ada jaminan keamanan oleh aparat TNI dan Polri. Terutama di daerah-daerah yang sempat terjadi kekacauan di Papua beberapa waktu lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement