Jumat 10 Oct 2025 17:46 WIB

Bintang Daud, Bintang Kejora, dan Klaim OPM Didukung Israel

Dukungan politik terhadap Israel di Papua berkelindan dengan sentimen agama.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Fitriyan Zamzami
[ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.
Foto: Dok TPNPB
[ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.

Oleh Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Dari Catalunya sampai Irlandia, perlawanan Palestina terhadap Israel menyatukan semangat kelompok-kelompok antipenjajahan. Namun di Papua lain hal, kelompok separatis justru melayangkan dukungan dan mendaku didukung Israel. Bagaimana bisa begitu?

Baca Juga

Untuk seseorang yang tinggal nun di pedalaman Papua, berita-berita soal agresi Israel ke Palestina seperti tak lepas dari pengamatan Sebby Sambom. “Jabatannya” sebagai juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tak membuat isi kepalanya soal konflik dengan TNI semata. 

Saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Majelis Umum PBB, ia menyimak dengan khidmat. Perdana “Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ‘Jerusalem adalah kota kami, dan disini hanya ada satu negara’. Dan tidak akan ada negara Palestina, karena Jerusalem hanya satu yaitu kota Daud,” tulisnya kepada Republika mengomentari pidato tersebut.

Ia menekankan, dukungan terhadap Israel ini semata mencerminkan sentimen di Papua. “Bukan OPM yang dukung Israel, tetapi 99 persen warga Papua mendukung Israel,” kata dia ketika ditanyai soal ini.

Dukungan tersebut terkesan janggal di permukaan. Awam diketahui, gerakan-gerakan pembebasan sedunia berdiri di belakang Palestina yang hingga saat ini masih mengejar kemerdekaan.

“Orang-orang seperti Nelson Mandela, Che Guevara, ini hanya mimpi-mimpi saja, ilusi kosong,” kata Sebby menanggapi para tokoh revolusioner yang mendukung Palestina.

Keterangan Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom soal dukungan kepada Israel.

Ia juga mendaku, dukungan ini belakangan tak lagi bertepuk sebelah tangan.”Orang Yahudi Israel di Amerika berjanji bahwa mereka akan lobi Pemerintah Amerika Dan juga Pemerintah Israel, karena selama ini Indonesia menuduh Israel lakukan genosida di Gaza, namun justru Indonesia sendiri yang sebenarnya penjahat kemanusiaan di Papua,” ujarnya.

Sebby mengungkapkan, sejumlah perwakilan Papua diundang ke New York, Amerika Serikat pada awal Oktober lalu. Di antara yang diundang adalah Pendeta Marthen Su yang merupakan presiden International Sion Kids Movement (ISKM), kemudian aktivis Marthen Goo, penginjil Nebon Pahabol, serta perwakilan TPNPB John Anari.

“Mereka bertemu dengan komunitas Yahudi Amerika pada 5 Oktober 2025,” kata Sebby kepada Republika, Kamis. Mereka kemudian berdoa dan berpuasa bersama sebelum mengikuti pawai mengecam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Delegasi Papua juga diundang untuk menghadiri kebaktian doa bersama dengan orang-orang Yahudi Amerika di makam rabi terkenal Ohel Chabad Lubavitch, di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan tersebut, Sebby mengeklaim, rabi Yahudi Amerika mengirimkan pesan video kepada TPNPB pada 8 Oktober 2025.

Keterangan Juru Bicara TPNPB-OPM soal dukungan terhadap Israel, Jumat (10/10/2025).

“Dalam pesannya, Rabi Yahudi Israel dari Amerika menyampaikan bahwa seluruh pejuang Papua harus bersatu dengan rakyat dan menentang pendudukan ilegal militer Indonesia di Papua,” kata Sebby.

Ia mengeklaim rakyat Israel mengetahui pendudukan Indonesia di Papua Barat. “Israel berjanji akan berdiri bersama rakyat Papua untuk mengusir Indonesia dan mengembalikan hak kemerdekaan rakyat Papua yang direbut pada 1 Desember 1961 oleh teroris Islam radikal Indonesia,” kata Sebby.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement