REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kendati gubernur Papua menjamin keamanan warga pendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap memulangkan warganya yang terdampak konflik sosial, yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Hal ini dipertimbangkan dengan situasi keamanan di Wamena yang masih tidak menentu bagi warga pendatang, termasuk di antaranya warga pendatang asal Jawa Tengah yang juga ikut terdampak.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, sejauh ini sudah ada empat orang warga asal Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati yang dipulangkan, setelah situasi keamanan di Wamena menjadi tidak kondusif.
“Maka saya masih terus memantau perkembangan situasi pascakerusuhan yang terjadi di Wamena,” katanya, usai memberi pembekalan kepada kepala sekolah di SMKN 7 Semarang, Selasa (1/10).
Pemprov Jawa Tengah, jelasnya, juga terus berkoordinasi dengan masyarakat Jawa Tengah yang ada di Wamena serta pimpinan pemerintah daerah (pemda) setempat, termasuk dengan gubernur Papua dan gubernur Papua Barat, guna memastikan kondisi warga Jawa Tengah lainnya yang masih berada di Wamena.
Sedangkan dari Jayapura, masih kata gubernur, sudah ada pihak yang menginformasikan bahwa ada dua kelompok masyarakat Jawa Tengah yang masih berada di Jayapura. Maka Biro Kesra sudah diminta untuk mendata dan terus berkomunikasi.
“Kami terus lakukan komunikasi dan terus mendata, karena warga Jawa Tengah yang ada di Papua juga lumayan banyak, ratusan lebih,” kata Ganjar.
Sementara itu, dari hasil komunikasi dengan Himpunan Kerukunan Jawa Madura (HKJM) di Papua diketahui bahwa mereka saat ini sudah berada di Jayapura. Mereka telah diungsikan keluar dari Wamena menggunakan helikopter TNI AU.
Kendati begitu, orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini masih terus berkoordinasi keinginan warga Jawa Tengah tersebut seperti apa. Sehingga langkah yang akan diambil tergantung hasil koordinasi dan komunikasi tersebut.
“Kalau memang harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, maka kita pulangkan. Kalau sekarang masih belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," tambahnya.
Ganjar pun mengimbau kepada seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Wamena atau di Jayapura untuk tetap tenang. Warga diminta terus berkomunikasi dengan aparat penegak hukum dan mengikuti apa yang menjadi anjurannya.
"Warga Jawa Tengah kami imbau untuk tetap tenang dan kami terus berkoordinasi. Termasuk mengomunikasikannya kepada gubernur Papua dan gubernur Papua Barat terkait hal ini," ujar dia.
Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9) lalu telah mengakibatkan pengungsi dan eksodus besar-besaran warga pendatang yang ada di Wamena.
Kerusuhan yang diduga disulut oleh kabar tindakan rasisme seorang oknum guru saat mengajar di sekolah tersebut berbuntut panjang, dengan aksi protes yang terus meluas dan berujung anarkis hingga jatuh korban jiwa.