Jumat 06 Sep 2019 01:43 WIB

Paslon yang Pikat Milenial di Mataram Berpeluang Menang

Pilkada Mataram dinilai akan sengit karena pemimpin sebelumnya sudah dua periode.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Antara/Embong Salampessy
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto, memprediksi pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2020 akan berlangsung menarik. Penyebabnya adalah munculnya pendatang baru yang memiliki gagasan pembaharuan.

Mataram sebagai Ibu kota NTB, kata Bambang, menjadi indikator dalam proses kemajuan di NTB. Bambang menilai persaingan sengit akan terjadi dalam memperebutkan kursi pemimpin di Mataram menyusul tak majunya wali kota yang sekarang lantaran sudah dua periode menahkodai Mataram. Hal ini mendorong munculnya figur-figur baru dalam menata Kota Mataram ke depan dan bersaing dengan wakil wali kota Mataram Mohan Roliskana yang diprediksi akan maju.

Baca Juga

"Dibanding pilkada 2015, pilkada 2020 di prediksi tingkat partisipasi pemilih akan tinggi di atas 75 persen karena munculnya figur-figur baru yang memiliki visi dan misi perubahan," ujar Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (5/9).

Kata Bambang, para figur baru memiliki kesempatan yang sama untuk menarik perhatian masyarakat. Bambang menilai, desakan perubahan sangat terasa untuk Mataram. Oleh karenanya, kata dia, calon pejawat harus bisa menyakinkan warga atas dorongan arus perubahan.

"Pejawat harus memiliki strategi luar biasa dan bukan pekerjaan mudah mengingat warga Mataram yang heterogen hanya bisa diyakinkan oleh kebijakan ataupun situasi yang dirasakan saat ini," ucap Bambang.

Bambang menilai, adu siasat dan strategi antara pejawat dan pendatang baru akan berlangsung sangat ketat dan penuh dinamika. Hal ini mengingat warga Mataram dinilai sebagai pemilih cerdas yang dapat menilai dan menentukan pilihan politiknya secara mandiri. Pun dengan pemilih milenial yang memiliki kekuatan dan posisi tawar kuat karena jumlahnya sekitar 40 persen dari daftar pemilih tetap Mataram pada kisaran 267 ribu pemilih.

"Paslon yang dapat memikat persepsi pemilih milenial akan memenangkan konstestasi Pilkada Mataram," kata Bambang menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement