Rabu 10 Jan 2018 20:33 WIB

Wali Kota Mataram Tawarkan Empat Prioritas Jika Pimpin NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: EH Ismail
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (peci hitam) bersama pasangannya Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi (peci kuning) mendaftar Pilgub NTB di Kantor KPU NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Rabu (10/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (peci hitam) bersama pasangannya Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi (peci kuning) mendaftar Pilgub NTB di Kantor KPU NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Rabu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram,  Ahyar Abduh, dan Wakil DPRD NTB, Mori Hanafi, mendaftar pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) NTB di Kantor KPU NTB, Rabu (10/1).

Ahyar menyampaikan empat prioritas yang menjadi fokus utama dalam memimpin NTB jika nanti terpilih. Keempat prioritas tersebut adalah menurunkan angka kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, menjaga pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta peningkatan pendapatan masyarakat.

"Empat ini menjadi dasar menjalankan prinsip kita," ujar Ahyar di Kantor KPU NTB, Jalan Langko, Mataram, NTB, Rabu (10/1).

Ahyar menilai, NTB memiliki potensi besar di berbagai sektor. Menurut Ahyar, perlu adanya perencanaan dan program pembangunan yang menyasar pada penurunan angka kemiskinan.

"Hal-hal prioritas itu yang akan kami program dan kami akan mencari solusinya, tapi tak cukup waktu (bahas sekarang)," lanjut Ahyar.

Ahyar juga mengapresiasi banyaknya dukungan kepada dia. Tercatat, ada enam partai yang mengusung Ahyar-Mori, yakni Gerindra, PDIP, PAN, PPP, Hanura, dan PBB, serta satu partai ekstraparlemen, PKPI. Ahyar  sejatinya merupakan kader Golkar NTB. Namun, Golkar memilih mengusung Bupati Lombok Tengah, Suhaili, dalam Pilgub NTB. Bagi Ahyar, hal tersebut wajar dalam dunia politik.

"Saya kader Golkar, maka saya lakukan lobi politik, tidak hanya Golkar, tapi semuanya saya lakukan lobi, itu yang memang harus kami lakukan," ucap Ahyar.

Ahyar juga mengajak pendukungnya bersama-sama menjaga ketertiban selama pelaksanaan pilkada dan meminta tidak ada provokasi dan perpecahan di antara warga NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement