REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Meski sempat beredar informasi akan ada demonstrasi di Manokwari, Papua Barat, pada Senin (26/8), hingga malam ini daerah tersebut terpantau kondusif. Informasi demontrasi susulan di daerah tersebut meluas sejak Ahad (25/8).
Meskipun tidak terjadi aksi seperti pada 19 Agustus lalu, aparat keamanan baik TNI maupun Polri terlihat berjaga-jaga di sejumlah titik. Sejumlah objek vital di daerah itu pun ditempatkan personel pengamanan.
Isu yang beredar masif tentang aksi ini berdampak terhadap aktivitas ekonomi dan pendidikan di daerah tersebut. Sebagian besar tempat usaha seperti toko dan warung makan masih tutup, termasuk pasar tradisional
"Katanya ada demo hari ini, makanya kami tutup kios. Antisipasi jangan sampai betul-betul ada demo," kata seorang pedagang di Pasar Sanggeng, Manokwari.
Berdasarkan pantauan Antara, seluruh lapak pedagang di Pasar Sanggeng tutup hari ini. Hanya ada para pedagang dari kalangan mama-mama Papua yang terlihat menggelar dagangan di lantai.
Sedangkan untuk aktivitas pendidikan, sebagian sekolah dari SD hingga SMA masih diliburkan pada Senin (26/8). Itu dilakukan sebagai antisipasi agar peserta didik tidak menerima dampak langsung dari unjuk rasa.
Saat ini jaringan internet di daerah itu lumpuh total baik untuk jaringan data maupun Wifi. Belum diketahui pasti sampai kapan kondisi ini akan berlangsung.
Ketua Umum Kadin Papua Barat Imanuel Yenu mengutarakan, situasi ini cukup berdampak pada dunia usaha dan investasi di Manokwari. Menyikapi hal tersebut pihaknya akan menggelar rapat guna menggali masukan dari para anggota.
"Selanjutnya kami akan sampaikan masukan yang terhimpun dari anggota itu kepada Polda Papua Barat, Kodam, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat," kata Yenu.