REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan komitmen dan dukungannya secara penuh dalam rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kota Depok. Program strategis nasional ini sesuai dengan peraturan presiden (perpres).
"Tentu, kami mendukung kehadiran UIII yang berbeda dengan perguruan tinggi yang ada, yakni yang fokus pada masalah keagamaan, teknologi, sistem pengajaran modern, kapasitas nasional. Kalau kata Wakil Presiden (Wapres) RI selama ini kami dapat dari luar negeri, sekali-sekali kami berikan ke luar negeri. Apalagi, di sini udaranya masih bagus, kondisi nyaman, dan yang dicari memang lahannya masih luas," ujar Idris seusai mengisi Khotbah Jumat di Masjid Kampus Gunadarma, Pondok Cina, Kota Depok, Jumat (23/8).
Terkait adanya permintaan bantuan JK pada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Idris menegaskan bahwa pihaknya siap membantu. Menurutnya, salah satu bentuk bantuannya adalah memberikan keringanan percepatan IMB, menciptakan suasana kenyamanan situasi di UIII, dan menerbitkan surat perintah lahan yang saat ini masih didiami penghuni liar.
"Memang di situ sedang sedikit ada masalah terkait pembebasan lahan dan orang yang menempati lahan merupakan penghuni liar. Kami akan bantu mempercepat penyelesaian," jelas Idris.
Menurut Idris, dalam pembangunan UIII, Pemkot Depok sebagai penguasa wilayah akan komitmen membantu program pemerintah pusat. "Kalau ditanya target yang wapres tetapkan, tahun depan harus beroperasi. Ya harus sesuai dengan target dan ada time-linenya," terangnya.
Sebelumnya, Idris juga mengungkapkan akan menyiapkan sarana penunjang mulai dari akses jalan menuju UIII yang juga akan dibangun Museum Rasulullah SAW. Pernyataan Idris juga bagian dari jawaban atas kunjungan Wapres RI ke UIII beberapa waktu lalu bersama sejumlah menteri yang meminta agar menyelesaikan dan mempercepat proses pembangunannanya.
Salah satu permasalahannya adalah pembebasan lahan yang masih menemui kendala. Warga menolak uang ganti rugi dan meminta ganti untung.