Sabtu 24 Aug 2019 20:44 WIB

PGN Sosialisasikan Pemanfaatan Gas Bumi di Yogyakarta

Pemanfaatan gas bumi dinilai lebih ekonomis.

Para pembicara temu wicara sosialisasi PGN di Yogyakarta MocoSik Book & Music Festival 2019 di Jogja Expo, Jumat (23/8). Hadir di antaranya Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, pengamat energi Fahmi Radhi, Ketua PHRI Yogyakarta Istijab M Danunagoro, Group Head of Strategic stakeholder Management PGN Santiaji Gunawan, dan Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Sabaruddin.
Foto: dokpri
Para pembicara temu wicara sosialisasi PGN di Yogyakarta MocoSik Book & Music Festival 2019 di Jogja Expo, Jumat (23/8). Hadir di antaranya Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, pengamat energi Fahmi Radhi, Ketua PHRI Yogyakarta Istijab M Danunagoro, Group Head of Strategic stakeholder Management PGN Santiaji Gunawan, dan Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Sabaruddin.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas bumi di Indonesia, mempertegas pemanfaatan gas bumi yang semakin merata di berbagai wilayah di Indonesia. Perluasan penyebaran gas bumi sebagai energi pilihan yang baik bagi masyarakat pun telah sampai ke Yogyakarta, salah satunya melalui kegiatan MocoSik Book & Music Festival 2019. 

Sebagai gambaran, PGN mendukung penuh MocoSik sebagai even yang mendorong minat baca masyarakat sekaligus meningkatkan industri kreatif di Indonesia. Dukungan PGN terhadap festival MocoSik, merupakan langkah nyata perusahaan dalam menyebarkan energi baik untuk mendorong minat baca masyarakat serta mendukung industri kreatif di Tanah Air.

Group Head of Strategic stakeholder Management PGN Santiaji Gunawan mengatakan, gas bumi milik PGN telah dapat dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta saat ini melalui produk yang bernama GasLink. Salah satu bentuk nyata pemanfaatan gas bumi adalah kerja sama dengan berbagai hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta para pengusaha bakpia di Yogyakarta. 

“Kami senang pada akhirnya kami dapat menyebarluaskan manfaat gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia, terutama dalam hal ini di Yogyakarta. Kami berharap dengan kerja sama ini gas bumi yang terbukti aman, efisien, dan ramah lingkungan dapat memberikan nilai tambah bagi para pengusaha hotel, restoran, maupun usaha kecil seperti usaha bakpia,” kata Santiaji di temu wicara (talkshow) dalam rangka MocoSik Book & Music Festival 2019 di Jogja Expo, Jumat (23/8). 

Santiaji kembali menjelaskan sebelumnya PGN telah bekerja sama dengan PHRI dalam pemanfaatan gas bumi dan penyediaan Information and Communication Technology (ICT) yang ditandai dengan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Untuk itu, perusahaan pun akan berkoordinasi dengan pihak PHRI di Yogyakarta untuk melakukan melakukan penyebaran gas bumi di sejumlah hotel dan restoran di daerah tersebut yang tergabung dalam PHRI. 

Ketua PHRI Yogyakarta Istijab M Danunagoro mengatakan, pihaknya sepakat untuk bekerja sama dengan PGN untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia, dalam hal ini di Yogyakarta, karena dinilai lebih ekonomis untuk pengusaha. 

“Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai Kota Pelajar, tetapi juga kota yang dipenuhi dengan wisatawan lokal maupun mancanegara. Keberadaan hotel dan restoran yang baik tentunya ditunjang oleh infrastruktur yang baik juga. Karena itu, gas bumi yang dinilai efisien, aman, dan ramah lingkungan tentunya bermanfaat untuk penekanan biaya operasional di hotel maupun restoran,” jelasnya. 

Saat ini PGN melalui anak perusahaannya PT Gagas Energi Indonesia telah menyalurkan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) Yogyakarta untuk mencukupi kebutuhan tungku masak bakpia di CV Tugu Jogja Istimewa pada 2018 lalu. Bakpia Kukus Tugu Jogja merupakan pelanggan perdana bagi PGN di Yogyakarta. 

Bagi Plant Manager Bakpia Kukus Tugu Jogja Ari Maryono, kehadiran PGN di Yogyakarta telah memberikan banyak keuntungan bagi unit usaha tersebut karena berkualitas, efisiensi pembakarannya tinggi, dan harganya kompetitif. Gas bumi juga mendukung dalam kampanye ramah lingkungan.

“Secara bisnis, penggunaan gas bumi untuk usaha kami dapat mengefisiensi pengeluaran biaya operasional. Seperti halnya kami dapat menghemat biaya produksi ketika kami memakai gas bumi karena harganya jauh lebih rendah dari bahan bakar lainnya,” kata Ari. 

Kemudian Santiaji menambahkan, hingga periode Juni 2019, sekitar 370 hotel dan restoran telah dilayani gas bumi PGN yang menyebar di Jabodetabek, Cirebon, Medan, Palembang, Lampung, Surabaya, Sidoardjo, dan Batam.

Pelayanan di berbagai wilayah di Indonesia adalah salah satu bentuk nyata komitmen perusahaan  dalam memberikan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution. Hal ini berarti PGN memberikan layanan pemanfaatan gas bumi mulai dari hulu hingga hilir. 

Santiaji menambahkan, penyediaan gas bumi dilakukan oleh anak usaha PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), kemudian penyediaan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG), dan penyebarluasan Compressed Natural Gas (CNG) melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi.

PGN juga akan terus mengambil inisiatif untuk membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan mewujudkan bauran gas bumi 22 persen, PGN menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas sebanyak 4,7 juta sambungan hingga tahun 2025. Sebanyak 78.216 sambungan diharapkan dapat dibangun tahun ini.

"Sebagai subholding gas bumi, PGN juga akan melakukan berbagai inovasi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan infrastruktur di berbagai segmen pasar di Tanah Air. Komitmen kami adalah mendukung pemerintah  mewujudkan ketahanan energi melalui gas bumi yang sumbernya sangat besar dan diproduksi didalam negeri,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement