Rabu 21 Aug 2019 05:58 WIB

Bappenas: Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Bukan Kontes

Tiga provinsi yang menjadi calon ibu kota, yakni Kalteng, Kaltim, dan Kalsel.

Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengingatkan pemilihan lokasi bakal ibu kota negara yang baru bukan kontes. “Apalagi para gubernur di sini sepakat untuk saling mendukung, di mana pun nanti ibu kota itu di Kalimantan,” kata dia di Balikpapan, Selasa (20/8).

Penegasan Menteri Brodjonegoro untuk menjawab pertanyaan jurnalis yang daerah mana yang paling cocok dan mendapatkan poin paling banyak sesuai kajian Bappenas. Menteri PPN/Kepala Bappenas hadir di Kota minyak untuk memberikan arahan dalam acara Konsultasi Regional Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Wilayah Kalimantan.

Baca Juga

Bambang Brodjonegoro meminta para gubernur dan wakil gubernur yang hadir pada acara tersebut untuk saling mendukung di mana pun nantinya ditetapkan lokasi perpindahan ibu kota negara itu. “Sekali lagi ini bukan kontes. Kalaupun ada yang menang, itu, ya, Kalimantan,” kata Menteri Brodjonegoro.

Perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan, lanjutnya, adalah keinginan politik (political will) pemerintah untuk pemerataan pembangunan. Perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan diyakini akan membawa lompatan jauh ke depan pada pembangunan di seluruh Kalimantan.

Perpindahan ibukota negara menjadi satu topik pembahasan dalam RPJMN ini. Topik-topik lainnya, seperti diringkas oleh Menteri Brodjonegoro, adalah langkah-langkah transisi provinsi-provinsi Kalimantan untuk tidak lagi sepenuhnya bergantung kepada sumber daya alam.

Pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus, infrastruktur seperti jalan, jembatan, pembangkit listrik, menjadi bagian dari rencana proyek-proyek besar di Kalimantan.

Tiga provinsi disebut-sebut sebagai tempat perpindahan ibu kota negara yang baru, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan juga Kalimantan Selatan. Gubernur Kalimantan Tengah Sugiyanto Sabran mengatakan, wilayah memiliki latar sejarah yang kuat. Di mana, Presiden Soekarno ingin memindahkan ibu kota negara ke Palangkaraya.

Kalimantan Timur menawarkan sekurangnya dua kawasan yang sebelumnya dianggap paling pas seperti Bukit Soeharto di Samboja di Kutai Kartanegara, dan Semoi-Sepaku di Penajam Paser Utara. Wilayah-wilayah itu terutama dekat dengan infrastruktur pendukung seperti bandara dan pelabuhan.

Selain Menteri PPN/Kepala Bappenas, acara itu juga menghadirkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugiyanto Sabran, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, serta Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan. Para gubernur dan wakil gubernur juga hadir didampingi oleh para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) masing-masing.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement