Selasa 20 Aug 2019 12:10 WIB

Pascakisruh, Lenis Kogoya Minta Presiden Kunjungi Papua

Lenis meminta agar Jokowi berdialog secara langsung dengan masyarakat setempat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Kondisi gedung DPRD Papua Barat yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/02/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Papua pascakericuhan yang terjadi. Saat bertemu Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/8) pagi ini, ia meminta agar Jokowi berdialog secara langsung dengan masyarakat setempat.

 

Baca Juga

“Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama kita ajak Pak Presiden ke Papua lagi untuk berdialog, berdiskusi dengan masyarakat Papua. Mudah-mudahan minggu depan atau bulan inilah. Supaya Presiden ke Papua dan ketemu langsung dengan masyarakat Papua dan Papua Barat,” ujar dia.

 

Namun, sebelum kunjungan Presiden ke Papua, ia akan memfasilitasi pertemuan antara lembaga adat Papua serta masyarakat terlebih dahulu guna membahas pembangunan di Papua. Kepada Jokowi, ia juga melaporkan strategi yang telah disiapkan untuk menangani masalah di Papua, khusus terkait para mahasiswa Papua.

 

Lenis menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan dan juga asrama bagi mahasiswa Papua. “Pola asrama kita perhatikan, pola hidup diperhatikan, terus pendidikan juga diperhatikan. Jadi ini kejadian ini (ricuh) tidak terulang lagi ke depan. Itu yang saya laporkan,” jelas Lenis.

 

Lenis meminta agar masyarakat Papua dapat meredam kemarahannya. Sebab terdapat masalah lain yang perlu menjadi fokus masyarakat Papua yakni melawan kemiskinan dan juga meningkatkan pendidikan.

 

Menurutnya, aktivitas pemerintahan di Papua dan Papua Barat pascaricuh kemarin sudah kembali berjalan. Berdasarkan informasi dari lembaga adat di Papua, Lenis mengatakan tak ada lagi pergerakan turun ke jalan pada hari ini.

 

“Karena kita lawan sekarang bukan untuk lawan manusianya, tapi kemiskinan. Bagaimana kita maju, masa depan Indonesia lebih khusus di Tanah Papua. Kita lawan kemiskinan menuju kemerdekaan ekonomi, pendidikan,” ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement