Rabu 31 Jul 2019 15:05 WIB

Seks Sesama Jenis, 21 Pelajar Pria di Tulungagung Kena HIV

Temuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan VCT terhadap kelompok remaja LSL.

HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGANGUNG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mendapati 21 pelajar positif tertular HIV. Kasus HIV ini ditemukan saat dinas melakukan pemeriksaan terhadap 175 pelajar pria yang pernah melakukan hubungan sesama jenis (lelaki seks sesama lelaki/LSL).

"Temuan ini berdasar hasil pemeriksaan VCT terhadap kelompok remaja LSL yang sudah kami lakukan," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Rabu (31/7).

Baca Juga

Didik mengatakan, jumlah kasus HIV di kalangan pelajar pelaku LSL di Tulungagung yang sebenarnya bisa lebih banyak. Pasalnya, tidak semua pelajar mengikuti konseling dan pemeriksaan secara sukarela (Voluntary Counselling and Testing/VCT) tersedia di RSUD dr Iskak maupun klinik terdaftar di Dinas Kesehatan. "Yang jelas mereka masuk kelompok risiko tinggi tertular HIV," kata Didik.

Dinas Kesehatan Tulungagung memberikan perhatian pada kasus seks sesama jenis di kalangan remaja usia 12 sampai 20 tahun, mayoritas pelajar SMP dan SMA. Ini menyusul pengungkapan kasus perias pengantin waria yang melakukan kejahatan seksual terhadap 50 anak lebih sejak 2014.

Dinas Kesehatan Tulungagung mengidentifikasi 498 remaja pelaku LSL yang tersebar di tujuh kecamatan dalam pendataan yang dilakukan selama Januari hingga Juni 2019. Sekitar 60 persen dari remaja pelaku hubungan LSL tersebut, menurut Dinas Kesehatan, berusia antara 11 dan 20 tahun dan berstatus sebagai pelajar.

Menurut data Kementerian Kesehatan, sejak pertama kali ditemukan sampai dengan Juni 2018, kasus HIV/ AIDS telah dilaporkan keberadaannya oleh 433 dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Jumlah kumulatif kasus infeksi HIV yang dilaporkan sampai Juni 2018 sebanyak 301.959 dan paling banyak ditemukan pada orang dalam kelompok umur 25 sampai 49 tahun dan 20 sampai 24 tahun. DKI Jakarta merupakan provinsi dengan jumlah infeksi HIV tertinggi (55.099) diikuti oleh Jawa Timur (43.399), Jawa Barat (31.293), Papua (30.699), dan Jawa Tengah (24.757).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement