REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG- Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7) pukul 15.48 WIB dengan ketinggian letusan mencapai 200 meter. Abu vulkanik yang keluar yaitu gas dan uap air terbawa angin diperkirakan mencapai arah Jayagiri atau sejauh 4 kilometer.
Meski status aktivitas vulkanologi gunung mengalami penurunan. Namun Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi memutuskan tiga hari ke depan hingga Senin (29/7) tidak boleh ada pengunjung yang datang.
Berdasarkan pantauan, di puncak kawah TWA Gunung Tangkuban Perahu, abu vulkanik menutupi jalan dan area kawasan serta kios-kios milik pedagang. Puluhan pekerja diterjunkan oleh pengelola untuk membersihkan sisa abu vulkanik yang masih ada.
Pengelola TWA Tangkuban Perahu, Putra Kaban mengungkapkan pihaknya mengikuti arahan Kapolda Jawa Barat tentang keputusan menutup objek wisata selama tiga hari ke depan. Meski dirinya mengaku lebih mengacu kepada rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Geologi (PVMBG) tentang level gunung yang masih normal.
"Saya ikuti (keputusan Kapolda), masa belum bersih sudah dibuka," ujarnya di TWA Gunung Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7). Dirinya mengaku mengikuti rekomendasi PVMBG yang menyebutkan jika status vulkanologi gunung di level satu.
Kemudian, menurutnya jarak aman dari kawah ratu sekitar 500 meter. Namun, pihaknya tetap mengikuti arahan Kapolda Jabar sekaligus membersihkan abu yang ada. Dirinya menyebut mempunyai pengalaman pada 2013 dan tidak terjadi apa-apa.
"Perlu diketahui ada ribuan orang mencari makan disini. Jam 6 sudah tutup dan gak ada orang nginap dan gak boleh ke bawah. Itu protap disini," katanya.
Dirinya mengatakan sebanyak 100 orang diterjunkan untuk membersihkan sisa abu vulkanik bekerjasama dengan Brimob.