REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan 8 Juni sebagai Hari Solo Menyapu. Sapu memiliki akronim saya adalah pelayan ulung.
Peringatan Hari Solo Menyapu dipusatkan di Halaman Balai Kota Solo, Jumat (12/7). Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memimpin langsung para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparatur sipil negara (ASN) menyapu jalan dari Balai Kota ke arah Pasar Gede. Kegiatan tersebut sebagai simbolis kehadiran ASN dalam menyelesaikan masalah di lapangan.
Wali Kota menjelaskan, alasan penetapan Hari Solo Menyapu karena Pemkot memiliki filosofi mengajak kepada semua ASN menjadi pelayan yang ulung bagi masyarakat. "Kalau sudah terpatri di hati sanubari masing-masing ASN merasa menjadi pelayan ulung sehingg sapu filosofi untuk membersihkan kotoran, birokrasi di Pemkot sudah tidak ada pungli, penyimpangan anggaran, dan kantor lebih tertata rapi," jelasnya kepada wartawan.
Menurutnya, tanda-tanda pelayan ulung yakni memberi aksi serta memberi bukti kinerja. Dia mengklaim selama hampir dua periode kepemimpinannya sebagi wali kota, perkembangan birokrasi saat ini sudah tidak ada pungutan liar (pungli) dan penyimpangan anggaran.
"Karena kalau ada penyimpangan anggaran, kami tidak mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kami dapat WTP sudah sembilan kali berturut-turut," ungkapnya.
Di sisi lain, pelayanan di kantor kelurahan dinilai sudah cukup lumayan. Namun, masih perlu ditingkatkan terus karena para ASN sudah berkomitmen menjadi pelayan ulung.