REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera turut berkomentar soal rencana Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) untuk menjadi partai politik. Mardani pun menanggapi positif pembentukan partai yang didirikan oleh eks kader PKS itu.
"Monggo saja. Wong negara demokrasi ini boleh siapa saja, di PKS tuh keluar gampang masuk susah, karena ikut kaderisasi dulu. Kalau mau bikin partai, welcome to the jungle," ucap Mardani di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (11/7). "Tapi pesennya, bikin partai itu berat, kami aja dah," kata Mardani lagi.
Mardani menyatakan, PKS tak akan menganggap Garbi sebagai saingan. Namun, PKS akan menganggap Garbi sebagai 'mitra' yang sama-sama ingin membangun negeri.
Mardani juga mengaku sudah mengetahui rencana pembentukan Garbi menuju Parpol. Ia mendengar langsung dari salah satu inisiator Garbi, Fahri Hamzah dan menyelamati Fahri. "Saya bilang ya Selamat, dan sukses," ujar Mardani.
Sebelumnya, Politikus Fahri Hamzah menyatakan, Garbi akan menjadi partai politik (Parpol). Fahri menyebut, wacana itu muncul atas aspirasi para anggotanya. Fahri menyebut, aspirasi itu diterima setelah lebih dari setahun Garbi melakukan aktivitas di seluruh indonesia.
"Gerakan pemikiran yang telah dimulai oleh garbi diseluruh Indonesia itu bisa kita teruskan menjadi sebuah gerakan politik berbentuk sebuah partai politik," kata Fahri melalui pesan singkatnya.
Fahri menyatakan, Garbi tidak mau dijebak untuk masuk dalam kategorisasi ideologis. Kalaupun ada kategorisasi ideologis, Garbi lebih mau dikategorisasi secara metodologis.
"Yaitu tentang cara kami menghadapi persoalan dan menyelesaikan persoalan bangsa kita. Saya kira itu jauh lebih produktif dari pada kita memaku dan mengekang dalam kategori ideologis yang tidak produktif," ujar Fahri.
Wakil ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan sambutan pada kegiatan Orasi dan Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (11/02/2019) malam.
Fahri melanjutkan, basis konstituen Garbi nantinya adalah seluruh pasar politik dan rakyat indonesia yang berminat dengan cara berpikir yang ditawarkan oleh partai baru ini. Fahri pun menolak bila Garbi akan mengikuti jalur partai tradisional dengan gaya ideologis tradisional.
"Jadi kita tidak mau apa namanya basis itu berdasar pada politik aliran tradisionil tetapi melintas batas kepada siapa saja yg menyepakati cara berpikir yang ditawarkan," ucap Fahri Hamzah menegaskan.