Selasa 02 Jul 2019 15:27 WIB

Penelitian UI: Bantuan Sosial Tunai Dorong Konsumsi Rokok

PKJS UI menemukan bantuan sosial tunai mendrong konsumsi rokok di kalangan penerima

Merek rokok resmi (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Merek rokok resmi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) meluncurkan hasil penelitian Bantuan Sosial, Konsumsi Rokok, dan Indikator Sosial Ekonomi Rumah Tangga di Indonesia. PKJS UI menemukan bantuan sosial, khususnya yang diberikan tunai, akan mendorong konsumsi rokok di kalangan para penerimanya.

Ketua TIm Peneliti PKJS UI Teguh Dartanto mengatakan penerima Program Indonesia Pintar memiliki peluang sembilan persen poin lebih tinggi untuk merokok dibandingkan bukan penerima program tersebut. "Penerima bantuan sosial memiliki kecenderungan merokok lebih tinggi daripada bukan penerima bantuan sosial," katanya saat peluncuran hasil penelitian di Jakarta, Selasa (2/7).

Baca Juga

Penelitian tersebut juga menemukan penerima bantuan sosial memiliki konsumsi rokok secara nilai dan kuantitas lebih besar dibandingkan bukan penerima bantuan sosial. "Penerima Program Keluarga Harapan memiliki pengeluaran rokok Rp 3.660 per kapita per pekan dan 3,5 batang per kapita per pekan lebih tinggi dibandingkan bukan penerima program," lanjutnya.

Teguh mengatakan penelitian tersebut menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016 dan 2017 serta data Survei Kehidupan Keluarga Indonesia (IFLS) Gelombang IV dan V. Menurut dia, temuan penelitian itu harus disikapi secara hati-hati, tidak dengan serta merta bantuan sosial dihentikan.

"Bantuan sosial secara tujuan bagus, tetapi keefektifannya berkurang karena ada perilaku merokok dari para penerima bantuan," sebutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement