Kamis 20 Jun 2019 08:51 WIB

Yusril Yakin Telah Merontokkan Semua Dalil Saksi Ahli

Meski tidak ada ahli IT dalam tim hukum Jokowi, tetapi bisa mendebat saksi ahli BPN.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ratna Puspita
Ketua Tim Kuasa Hukum Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Tim Kuasa Hukum Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, yakin telah merontokkan pemaparan Jaswar Koto sebagai saksi ahli kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada sidang sengketa hasil Pilpres 2019. Pada sidang Rabu (19/6) kemarin, Jaswar menjelaskan adanya penggelembungan suara untuk Jokowi-Ma'ruf dan penggerusan suara untuk Prabowo-Sandi.  

Yusril mengatakan meski tidak ada ahli teknologi informasi (IT) dalam tim hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, tetapi bisa mendebat saksi ahli tersebut. "Saya kira ini (Jaswar) ahli yang luar biasa, tetapi alhamdulillah kami yakin bahwa kami merontokkan seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh ahli itu," kata Yusril kepada media usai sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Gedung MK, Kamis (20/6) pagi.    

Baca Juga

Yusril mengatakan ia tidak mengenai Jaswar sebagai ahli IT. Namun, ia mengatakan, saksi ahli tersebut disebut bekerja di luar negeri dan belum pernah bekerja di Indonesia meskipun berstatus WNI. Ia menambahkan Jaswar sebagai saksi ahli sepertinya memiliki dampak luar biasa bagi kubu Prabowo-Sandi.

Bahkan, Prabowo-Sandi selaku pemohon menggunakan data yang dimiliki saksi ahli tersebut sebagai angka kemenangan mereka. Kendati demikian, ia mengatakan, pernyataan Jaswar sebagai saksi ahli masih bisa didebat sampai pagi ini.  

"Pada akhirnya kami mengatakan, kalau kayak gini kan bisa terjadi perubahan pada apa yang bapak (Jaswar) tulis, tetapi ingat loh, bahwa apa yang bapak tulis itu dijadikan petitum dalam permohonan untuk menetapkan pak Prabowo jadi presiden dan kemudian pak Jokowi disingkirkan sebagai pemenang pilpres," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement