REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Permintaan uang oleh masyarakat dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2019 mencapai Rp 2,7 triliun. Kebutuhan ini mencapai 89,05 persen dari total Rp 3,03 triliun yang disiapkan.
"Permintaan uang pada Idul Fitri 2019 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Idul Fitri 2018 yang terealisasi Rp 2,85 triliun," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Selasa (18/6).
Penurunan realisasi permintaan uang tersebut kemungkinan karena sudah banyak masyarakat yang bertransaksi secara nontunai. Denga demikian masyarakat tidak banyak yang memerlukan uang tunai dalam jumlah besar.
Pada 2019, BI KPw Kaltim memproyeksi permintaan uang oleh masyarakat Kaltim senilai Rp 2,63 triliun. Namun realisasinya ternyata mencapai Rp 2,85 triliun atau sebesar 108,57 persen.
Ia juga mengatakan permintaan uang oleh masyarakat khusus saat Ramadhan dan Idul Fitri sejak tahun 2015 hingga 2019 relatif fluktuatif. Misalnya pada 2015 terealisasi Rp 2,03 triliun atau 71,93 persen ketimbang proyeksinya yang sebesar Rp 3,55 triliun.
Kemudian pada 2016 terealisasi senilai Rp 2,28 triliun atau 83,24 persen ketimbang proyeksinya yang sebesar 2,73 triliun. Di 2017 terealisasi Rp 2,63 triliun atau tercapai 86,78 persen ketimbang proyeksinya yang sebesar Rp 3,17 triliun.