REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PD Pasar Bermartabat Kota Bandung akan menyiapkan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) bagi pedagang Pasar Ujungberung. TPPS ini disiapkan bagi pedagang yang menjadi kiosnya terbakar pada kebakaran Ahad (9/6) lalu.
Pjs Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung, Andri Salman saat ini sedang melakukan pendataan pedagang yang akan ditampung di TPPS. Untuk penampungan pedagang sementara, PD Pasar Bermartabat akan menggunakan lahan Dinas Perhubungan yang lokasinya tak jauh dari pasar.
"Kami masih menyiapkan TPPS. Jadi kita akan fasilitasi dengan meja dulu sebanyak 54 lapak," kata Andri saat dihubungi Republika, Selasa (11/6).
Andri menyebutkan total kios yang terdampak kebakaran berjumlah 88 kios. Namun di atas lahan Dishub yang akan dijadikan TPPS, hanya mampu menampung 54 kios. Sisanya, tidak bisa ditampung karena ukuran lapaknya hanya 2x2 meter. Ia mengatakan akan memprioritaskan pedagang yang bisa berjualan menggunakan meja sementara.
"Toko seperti toko mas tidak mungkin di penampungan," ujarnya.
Ia menuturkan menyikapi permasalahan tersebut solusinya, PD Pasar Bermartabat akan membantu membenahi kios agar kios segera bisa ditempati. Mulai dari membersihkan puing-puing agar bisa berdagang kembali.
Saat ini, tambahnya, sejumlah pedagang masih membersihkan puing-puing sisa kebakaran yang diduga terjadi akibat konsleting listrik tersebut. Rencananya TPPS dapat mulai ditempati pedagang pada pekan depan.
"Awal pekan depan mudah-mudahan sudah bisa berdagang di TPPS. Mudah-mudahan sudah clear dari police line juga," tuturnya.
Sementara itu Wali Kota Bandung, Oded M. Danial juga memerintahkan PD Pasar Bemartabat untuk segera menyiapkan lahan untuk tempat penampungan sementara pedagang Pasar Ujungberung yang terdampak kebakaran. Hal itu agar para pedagang bisa segera kembali berdagang.
"Saya minta ada lahan untuk mereka (pedagang) dan dibuatkan tempat jualan sementara," kata Oded saat meninjau lokasi Pasar Ujungberung yang terbakar, Senin (10/6) kemarin.
Ia juga meminta, aparat kewilayahan dan pihak terkait bersinergi untuk menanggulangi masalah tersebut. Sehingga dapat secepatnya membantu agar pedagang tak terlalu lama berhenti berdagang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
