Kamis 23 May 2019 21:08 WIB

Pengamat: Caleg Lolos DPRD Harus Konsisten Bangun Jakarta

Penting bagi para anggota DPRD terpilih konsisten menyuarakan aspirasi warga Jakarta

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Gedung DPRD DKI  Jakarta
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung DPRD DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, setiap wajah baru anggota DPRD sejatinya ingin membangun Jakarta. Akan tetapi, ia khawatir idealismenya membawa Ibu Kota ke arah yang lebih baik akan terlupakan saat mereka duduk di kursi legislatif.

Untuk itu, kata Ujang, penting bagi para anggota DPRD terpilih konsisten terhadap keinginannya menyuarakan aspirasi warga Jakarta. Sebab, mereka diberikan amanah dan kepercayaan melakukan tugas dan fungsinya di ibu kota negara.

Baca Juga

"Tapi ketika sudah masuk wilayah kekuasaaan lalu sudah mendapatkan jabatan kadang-kadang lupa apa yang diinginkannya dulu. Jadi oleh karena itu menurut saya menjaga konsistensi agar mereka tetap ideal," ujar Ujang saat dihubungi Republika, Kamis (23/5).

Ia mengatakan, para caleg baru yang lolos berkantor di Kebon Sirih ini mampu belajar dan beradaptasi di lingkungan politik. Untuk menghindari segala bujuk rayu yang menjurus perbuatan yang merugikan warga Ibu Kota seperti korupsi.

Ujang menjelaskan, para caleg ini harus mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap DPRD DKI Jakarta. Dengan secara profesional melakukan tiga tugasnya yakni legislasi, kewenangan dalam hal anggaran (APBD), dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah daerah.

"Artinya ketika ketiga tugas ini dijalankan dengan baik tidak kongkalikong, tidak bermain mata dengan eksekutif, itu juga akan berprestasi dengan sendirinya," kata dia.

Apalagi, lanjut Ujang, DPRD DKI Jakarta memiliki tugas yang lebih berat karena statusnya sebagai ibu kota negara. Menurutnya, mengingat kantong-kantong kemiskinan masih terbilang cukup banyak. Serta permasalahan seperti banjir dan kemacetan yang tak kunjung teratasi.

Ujang menambahkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai baru yang juga lolos DPRD DKI harus membawa perubahan. Jika PSI berada pada posisi oposisi pemerintahan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, maka lanjut dia, PSI harus berani memberikan kritik.

Sebab, menurut pengamatannya, partai-partai yang sebelumnya oposisi tak terlihat tegas mengkritik kebijakan Anies. Padahal, sejumlah permasalahan di Jakarta masih ada.

"Kita juga tahu partai-partai yang selama ini menjadi opsisi Anies juga pada diam tidak ada yang mewacanakan kritik-kritik terhadap Pemprov DKI," tutur Ujang.

Mimi Kartika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement