REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisi Pemilihan Umum (KPU), kembali melanjutkan rapat pleno terbuka penetapan hasil Pemilu 2019 tingkat nasional pada Ahad (12/5) siang. Rapat pleno diawali doa untuk penyelenggara pemilu yang wafat dan tertimpa musibah.
Komisioner KPU, Ilham Saputra, memimpin doa tersebut. "Sebelum memulai acara mari menghenitngkan cipta untuk para pahlawan demokrasi dan berdoa untuk masing-masing petugas KPPS, PPS, PPK, pengawas pemilu. Mari kita berdoa dan mengheningkan cipta," ujar Ilham di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Setelah mengheningkan cipta, Ilham mengungkapkan pada Ahad KPU akan mengawali pembacaan hasil pemilu dari dua provinsi. Keduanya yakni Bengkulu dan Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, jumlah penyelenggara pemilu yang meninggal dunia hingga Jumat (10/5) mencapai 469 orang. Selain itu, sebanyak 4.602 lainnya dilaporkan jatuh sakit. Petugas Pemilu yang dimaksud meliputi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Wakil Ketua Komisi IX DPR memastikan akan memanggil Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam waktu dekat. Selain membahas isu penting lainnya, pertemuan tersebut juga akan membahas terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS pada Pemilu 2019 kali ini.
“Pasti ditanya (soal meninggalnya petugas KPPS). Apalagi, meninggalnya petugas KPPS ini terjadi di banyak tempat. Teman-teman di komisi IX pun tentu sudah gelisah ingin mencari tahu penyebabnya," kata Saleh kepada Republika, Ahad (12/5).
Kendati demikian ia mengapresiasi upaya investigasi yang telah dilakukan Kemenkes terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS. Namun ia menyayangkan investigasi tersebut belum bisa menetralisasi polemik yang terjadi. Bahkan menurutnya, polemik justru semakin meluas seiring dengan semakin bertambahnya korban meninggal dari petugas KPPS.
“Masih banyak perdebatan di antara berbagai pihak terkait penyebab meninggalnya para petugas KPPS tersebut. Itu artinya, investigasi dari kemenkes belum bisa dijadikan sebagai rujukan bagi semua pihak," ujarnya.