REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet, ikut memberikan hak suaranya dalam Pemilu 2019. Ia melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) khusus tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta.
Ratna hadir di TPS 15 yang berada di dalam rutan kriminal umum/kriminal khusus Polda Metro Jaya dengan tampilan kemeja putih dibalut dengan rompi tahanan oranye, celana biru tua, dan hijab berwarna abu-abu gelap. Ia tampak antusias untuk memberikan hak suaranya.
"Enggak boleh dong, rahasia dong," kata Ratna sambil tersenyum saat ditanya awak media akan memasuki TPS, Rabu (17/4).
Mantan juru kampanye pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu pun berharap, pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan dengan damai. "Apa pun hasilnya, kita terima dengan baik," ujarnya.
Tidak banyak yang disampaikan, Ratna menghampiri meja pendaftaran dan ikut duduk mengantre. Beberapa menit kemudian, nama Ratna dipanggil.
Sebelum Ratna, tersangka kasus pembobolan ATM dengan teknik skimming, Ramyadjie Priambodo (RP) terlebih dahulu memberikan hak suaranya. Namun, kerabat jauh Prabowo Subianto yang juga ditahan di rutan Polda Metro Jaya itu tidak memberikan komentar apapun pada awak media.
Setelah dipanggil, Ratna langsung menuju bilik suara. Di balik bilik itu, Ratna tampak mencermati surat suara yang ia pegang.
Seusai mencoblos, Ratna langsung memasukan surat suara ke kotak suara. Sebelum memasukan ke kotak suara, Ratna sempat mengangkat surat suaranya ke hadapan kamera para wartawan.
"Lega kalau sudah menang," ucap Ratna usai mencoblos.
Ratna menyebut, dirinya mencoblos pasangan yang bisa menyelamatkan Indonesia. "Ya (pilih) yang bisa menyelamatkan Indonesia. Kamu pilih siapa? Hati-hati memilih loh," ujarnya sambil tertawa pada wartawan.