Senin 15 Apr 2019 23:01 WIB

Panglima TNI: Perbedaan Politik Jangan Korbankan Persatuan

Perbedaan pandangan dan pilihan politik juga jangan mengorbankan eksistensi NKRI.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan LKBN Antara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan LKBN Antara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan perbedaan pandangan dan pilihan ada dalam pesta demokrasi. Namun, ia mengingatkan semua pihak bahwa perbedaan pandangan dan perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2019 jangan mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Namun, tentunya kita tidak berharap perbedaan pandangan dan perbedaan pilihan politik akan mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa," kata panglima TNI dalam sambutannya pada acara doa bersama dengan tokoh lintas agama dalam mewujudkan Pemilu 2019 damai di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (15/4) malam.

Baca Juga

Menurut dia, perbedaan pandangan dan pilihan politik dalam Pemilu 2019 juga jangan mengorbankan eksistensi NKRI yang sudah diperjuangkan selama ratusan tahun oleh pendahulu bangsa. Untuk itu, dua hari menjelang pencoblosan suara pada 17 April mendatang, TNI melakukan doa bersama para tokoh lintas agama.

"Tokoh agama dan prajurit TNI bersatu dan berdoa bersama memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa untuk memberikan kekuatan dan keteguhan kepada TNI dalam menjaga dan mengamankan NKRI dalam pelaksanaan Pemilu 2019," kata Hadi.

Doa bersama ini juga untuk memohon agar pemilu serentak bisa berlangsung dengan aman damai lancar dan sukses. "Kita juga bermunajat agar pemilu ini melahirkan pemimpin-pemimpin dan wakil rakyat, wakil bangsa dan negara Indonesia menuju kejayaan sesuai cita-cita UUD 1945," tuturnya.

Kegiatan yang diikuti oleh berbagai umat beragama terdiri atas umat Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu mengangkat tema "Doa Bersama dalam Mewujudkan Pemilu Damai". Acara tersebut diisi dengan tausiah yang disampaikan Prof DR KH Nazaruddin Umar serta doa lintas agama.

Untuk umat agama Islam dipimpin oleh Habib Nabiel Fuad Al Musawa, Protestan oleh Pendeta Manuel E. Raintung, Katolik oleh Romo Yoseph MM Bintoro, Pr Hindu oleh Bhiksu Pabhakaro Tera, Konghuchu oleh XS Budi Santoso Tanuwibowo. Acara yang dihadiri oleh Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna itu juga diikuti ribuan prajurit TNI dari tiga matra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement