REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara TKN (Tim Kampanye Nasional) Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago menyangsikan hasil survei internal BPN (Badan Pemenangan Nasional) 02. Dalam survei itu disebutkan, Prabowo-Sandi memiliki elektabilitas 62 persen.
Ia mengatakan, hasil survei tersebut sangat mungkin terjadi. Pasalnya, pihak yang disurvei semuanya merupakan pendukung 02. "Oh ya kenapa gak sekalian aja 100 persen," kata Irma kepada Republika.
Kemudian, politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu menuturkan, survei internal seharusnya hanya untuk konsumsi pribadi internal BPN. Hal itu bukan untuk konsumsi publik. "Survei internal masak dibagikan ke publik," katanya.
Selanjutnya, Irma menjelaskan, TKN Jokowi-Ma'ruf juga memiliki survei internal. Ia menegaskan, survei tersebut hanya untuk konsumsi TKN dalam rangka penyiapan strategi kampanye.
Meskipun demikian, politisi yang duduk di Komisi IX DPR RI itu tetap menghormati hasil survei tersebut. Ia menegaskan, rata-rata dari semua lembaga survei menyebutkan, Jokowi-Ma'ruf masih unggul sekitar 15 persen.
Sebelumnya, Direktur Kampanye BPN Prabowo-Sandi, Sugiono mengumumkan, elektabilitas kedua pasangan calon memiliki selisih 24 persen. Paslon 02 unggul dengan elektabilitas 62 persen. Sedangkan paslon 01 memiliki elektabilitas 38 persen.
Kemudian, Sugiono menambahkan, survei tersebut diumumkan dalam rangka menyeimbangkan informasi yang beredar di masyarakat. Menurutnya selama ini, mayoritas hasil survei selalu memosisikan Prabowo-Sandi di bawah Jokowi-Ma'ruf.