Jumat 05 Apr 2019 16:31 WIB

Puluhan Napi Gunung Sindur Hapus Tato Sambut Isra Miraj

Banyak napi ingin menghapus tato sebagai transformasi diri menjadi leb

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Narapidana menghapus tatonya (ilustrasi)
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Narapidana menghapus tatonya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 35 narapidana mengikuti kegiatan hapus tato gratis, Selasa (2/4). Aksi hapus tato ini dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Bogor.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, bekerja sama dengan Islamic Medical Sevice (IMS), sebagai bentuk kepedulian terhadap narapidana dalam menyambut Isra Mi'raj. Banyak di antara narapidana ingin menghapus tato sebagai transformasi diri menjadi lebih baik. Namun sayang, para narpidana terhalang dengan biaya penghapusan tato yang terbilang sangat mahal.

Baca Juga

“Dalam menyambut hari besar Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, kami menginisiasi kegiatan hapus tato gratis. Mengingat banyak di antara narapidana yang ingin menghapus tatonya namun terkendala biaya,” ujar Direktur LPM Dompet Dhuafa Hendra Setia dalam keterangan kepada Republika.co.id, Jumat (5/4).

Metode yang dipakai dalam kegiatan hapus tato gratis adalah dengan menggunakan laser. Metode dengan laser merupakan yang terbaik dan paling aman digunakan dalam dunia medis. “Metode laser yang kita gunakan memang (laser) menjadi yang paling aman sejauh ini dibanding dengan metode lain,” ucap Direktur Islamic Medical Service Imron Faizin.

Selain itu, para peserta yang mendaftar terlebih dahulu mendapatkan pemeriksaan medis. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon peserta untuk selanjutnya diputuskan layak mengikuti kegiatan hapus tato gratis tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, sekitar 35 peserta berhasil lolos dan dapat menghapus tatonya. Pemerikasaan medis terlebih dahulu dilakukan untuk mengetahui berapa peserta yang masuk kriteria. Jika ada yang tidak lolos, maka terpaksa tidak diikutkan. Imron menyebut penghapusan tato cukup berisiko bagi kesehatan pasien sendiri bila dipaksakan.

Kegiatan hapus tato juga bertujuan untuk memudahkan narapidana bersosialiasi dengan masyarakat ketika nantinya bebas. Dengan terhapusnya tato, banyak narapidana yang optimistis bisa menjadi lebih baik ketika nantinya kembali bermasyarakat. “Alhamdulillah, semoga bisa lebih memudahkan nantinya kalau sudah keluar. Lebih mudah bermasyarakat, lebih mudah cari kerja juga,” ucap salah satu narapidana peserta hapus tato gratis, Arif.

Sebagian peserta juga bersyukur dengan kegiatan tersebut. Mereka kini merasa bisa lebih sempurna dalam menjalankan ibadah. Banyak para napi yang merasa tidak tenang ketika beribadah melihat ada tato di tangan mereka.

“Alhamdulillah juga setelah ini bisa lebih khusyuk ibadah kalau sudah tidak ada tato. Dulu, kalau doa lihat ada tato di tangan, jadi waswas doa kita diterima atau tidak,” ucap peserta lainnya, Arul.

Sambutan baik pun diberikan oleh pihak lapas atas kegiatan hapus tato tersebut. Kegiatan tersebut dinilai dapat membantu narapidana untuk termotivasi menjadi lebih baik lagi.

“Kegiatan ini termasuk baru dan peserta sangat antusias untuk mengikuti. Kami dari pihak Lapas Kelas III Gunung Sindur menguncapkan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini,” ucap Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas III Gunung Sindur Iwan Setiawan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement