Kamis 04 Apr 2019 21:45 WIB

Soal Wacana Golput, Megawati: Mereka Orang Indonesia Bukan?

Mega menyeru agar menggunakan hak pilihnya.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (keempat kiri) berfoto bersama para tokoh agama dan purnawirawan TNI-Polri dalam acara penyerahan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (keempat kiri) berfoto bersama para tokoh agama dan purnawirawan TNI-Polri dalam acara penyerahan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengimbau masyarakat Indramayu menggunakan dan memberikan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 pada 17 April 2019 nanti. Ia meminta warga tak golput karena ini momen sekali dalam lima tahun.

"Ini kan hanya satu hari dalam lima tahun mencoblos untuk menentukan masa depan bangsa, jadi jangan sampai golput," ujar Megawati di Desa Majakerta, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Kamis.

Baca Juga

Megawati mengatakan hal tersebut pada pidato politik dalam rangkaian kampanye terbuka PDIP di Indramayu, yang dihadiri oleh seluruh kader PDIP wilayah Indramayu, sejumlah petani MSP (Mari Sejahterakan Petani), dan ratusan penduduk Desa Majakerta.

Megawati kemudian bercerita menjelang hari pencoblosan di Jakarta, sejumlah masyarakat sudah merencanakan untuk berlibur sehingga tidak menggunakan hak pilih mereka alias golput.

"Saya tanya sama mereka yang golput itu, Mereka orang Indonesia apa bukan, makan dari mana, ini kan hanya lima tahun sekali," ujar Megawati.

Lebih lanjut Megawati mengatakan bahwa sejumlah orang memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilih karena takut ke TPS, akibat adanya berita hoaks menjelang hari pencoblosan. Ia menegaskan, aparat akan menindak para penyebar hoaks.

"Kita sudah melaksanakan Pemilu sejak tahun 1955 dan semua berjalan dengan baik, kalau ada kabar macam-macam yang membuat orang takut ke TPS tentu penyebar hoaks itu akan ditindak," ujar Megawati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement