REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP dan Partai Gerindra berada di urutan teratas elektabilitas partai politik di pemilihan legislatif (pileg) 2019 dalam rilis terbaru Charta Politika Indonesia. PDIP menempati urutan pertama dengan 25,3 persen, disusul Partai Gerindra dengan 16,2 persen.
Direktur Riset Charta Politika, Muslimin, mengatakan, PDIP dan Partai Gerindra dalam beberapa survei terakhir terus mengalami kenaikan. Menurut dia, faktor capres-cawapres yang diusung partai politik secara umum merupakan alasan utama masyarakat dalam menjatuhkan pilihan politik.
"PDIP dan Partai Gerindra merupakan partai politik tertinggi pilihan masyarakat," ujar Muslimin dalam Rilis Survei Nasional Charta Politika Indonesia, di Jalan Adityawarman, Jakarta, Kamis (4/4).
Ia melanjutkan, di posisi ketiga ada Partai Golkar dengan perolehan 11,3 persen, disusul PKB di posisi keempat dengan 8,5 persen. Selanjutnya ada Partai Demokrat dan Partai Nasdem yang memperebutkan posisi kelima dengan perolehan suara sama, yakni masing-masing 5,2 persen, baru kemudian PKS di posisi ketujuh dengan 5 persen.
Sementara, partai politik yang mendapatkan perolehan angka di bawah ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen ada sembilan partai. Sembilan partai itu antara lain PAN dengan 3,3 persen, PPP 2,4 persen, PSI 2,2 persen, dan Perindo 2,0 persen.
Lalu, berurutan di bawahnya yakni Hanura 1 persen, PBB 0,5 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen. Menurut Muslimin, PAN, PPP, PSI, dan Perindo masih berpeluang lolos ke parlemen, mengingat masih ada angka swing voter dengan 11,7 persen dan margin of error survei sebesar 2,19 persen
"PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo ini masih punya peluang dengan margin of error dan juga swing voters 11,7 persen," ujarnya. Sementara, partai yang di bawah 2 persen terancam tak lolos di antaranya Partai Hanura, PBB, PKPI, Garuda, dan Berkarya.
Survei nasional Charta Politika Indonesia dilakukan pada rentang 19-25 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei menggunakan 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.