REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNGSI -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno merespons keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menambah jumlah undangan yang hadir pada debat terakhir pada Sabtu (13/4) mendatang. Sandiaga menilai, debat seharusnya bukan hanya untuk euforia pendukung, tetapi untuk pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Ini yang harusnya menjadi fokus bahwa kalau bisa yang diundang itu justru sedikit saja tapi difokuskan untuk yang ada di rumah," kata Sandi usai menghadiri acara Bogor Bermunajat di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Sandiaga ingin debat berlangusng tertib. Oleh karena itu keputusan KPU menambah jumlah undangan debat diharapkan tidak menganggu kelancaran debat.
"Jangan sampai ada gangguan-gangguan lagi mengganggu konsentrasi, mengganggu kelancaran sesinya tersebut," uapnya.
Sebelumnya, KPU memutuskan untuk menambah jumlah undangan sebanyak 150 orang kepada masing-masing tim kampanye kedua paslon pada debat kelima Pilpres 2019. Komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengatakan jumlah tamu undangan yang diperuntukkan kepada TKN Jokowi - Maruf Amin dan BPN Prabowo - Sandiaga Uno tersebut kembali pada format awal saat debat pertama Pilpres 2019.
"Terkait dengan tamu undangan, diputuskan dalam rapat, keseluruhan tamu undangan berjumlah 500 orang. Undangan akan terbagi untuk TKN 01 150, BPN 02 150, dan undangan KPU 200," kata Wahyu di KPU, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/).
Debat kelima akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta. Tema yang diangkat yaitu ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.