REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putera Mahkota Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, menyampaikan ucapan belasungkawa atas musibah banjir bandang yang terjadi di Sentani, Papua. Dilansir dari Kantor Berita Saudi (SPA), kedua pimpinan Kerajaan Saudi ini mengirimkan nota ucapan belasungkawa kepada Presiden RI, Joko Widodo, terkait musibah banjir bandang yang melanda wilayah Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua. Ucapan duka cita itu disampaikan pada Senin (18/3).
Dalam nota yang disampaikan tersebut, Raja Salman mengatakan bahwa pihaknya telah menerima kabar musibah banjir bandang yang menimpa wilayah Papua. Mereka juga mendengar dampak yang ditimbulkan oleh musibah tersebut yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Karena itulah, Raja Salman menyampaikan ucapan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada Presiden Jokowi dan segenap keluarga korban dari tragedi tersebut.
"Atas nama bangsa dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, seraya memohon kepada Allah SWT semoga senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada para korban meninggal dunia, memberikan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan, memberikan kesembuhan segera kepada para korban luka, serta menjaga bangsa dan negara Republik Indonesia dari segala hal buruk dan bencana. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan doa," demikian bunyi nota belasungkawa tersebut.
Ucapan duka cita itupun disampaikan oleh Putera Mahkota Muhammad bin Salman (MBS). Senada dengan Raja Salman, ia mengatakan bahwa ia telah menerima kabar musibah banjir bandang yang menimpa wilayah Papua, dan dampak yang ditimbulkan oleh musibah tersebut yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Dengan ini, saya ingin menyampaikan ucapan belasungkawa yang teramat dalam, kepada Yang Mulia Presiden dan segenap keluarga korban, seraya memohon kepada Allah SWT semoga senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada para korban meninggal dunia, serta kesembuhan bagi para korban luka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan doa," kata Pangeran Salman.
Seperti diketahui, banjir bandang di Sentani telah menimbulkan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemarin Selasa mencatat ada sebanyak 89 orang yang meninggal akibat banjir di Sentani. Sementara 159 orang mengalami luka-luka.
Dari 89 orang tersebut, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura. Sedangkan 7 korban tewas akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura. Selain korban jiwa, tercatat sebanyak 74 dilaporkan masih hilang. Sementara itu, banjir juga mengakibatkan ratusan rumah, bangunan dan fasilitas umum lainnya rusak berat.