Selasa 19 Mar 2019 21:29 WIB

Bedah Buku Bangsa Terbelah, UBSI Undang Ichsanuddin Noorsy

UBSI bertekad mengedepankan mutu pendidikan dan dorong budaya literasi.

Nara sumber utama, pembahas dan moderator bedah buku
Foto: Dok UBSI
Nara sumber utama, pembahas dan moderator bedah buku "Bangsa Terbelah' di UBSI kampus Kalimalang, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bekerja sama dengan Forum Akademisi Indonesia (FAI) menggelar acara bedah buku yang berjudul Bangsa Terbelah, Sabtu (16/3).  Bedah buku itu menampilkan penulis buku, Dr  Ichsanuddin Noorsy, BSc, MH, MSi sebagai nara sumber utama.

Kegiatan itu digelar di UBSI Kampus Kalimalang,  Jalan SMA Kapin nomor 292A, RT 9/ RW 8, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur dalam rangka memperingati dies natalis UBSI yang  ke-31.

“Selain untuk memperingati dies natalis ke-31, tujuan UBSI menggelar acara bedah buku ini, UBSI ingin selalu menjadi kampus yang mengedepankan jaminan mutu pendidikan dan memberikan  edukasi mengenai budaya literasi,” Kata Rektor UBSI Dr  Mochamad Wahyudi MM, MKom, MPd saat membuka bedah buku tersebut, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/3).

Ia menambahkan, kegitan ini juga menjadi pembuktian komitmen UBSI untuk menjadi kampus yang mengedepankan jaminan mutu pendidikan. Caranya, dengan mengundang tokoh-tokoh nasional dalam kegiatan-kegiatan seperti seminar, maupun workshop untuk memberikan motivasi dan inspirasi dalam meningkatkan kulitas mutu pendidikan.

“Kali ini UBSI mengundang  Dr  Ichsanuddin Noorsy sebagai nara sumber utama pada acara ini untuk mebedah buku hasil karyanya tersebut. Acara ini juga menamilkan  ahli sejarah dan budayawan Betawi,  Ridwan Saidi dan I Ketut Martana selaku kepala Program Studi (Prodi) Administrasi Perkantoran UBSI sebagai pembahas,” tambah Wahyudi.

Ichsanuddin Noorsy menjelaskan, buku karyanya ini lahir dari keprihatianannya terhadap keadaaan ekonomi  di Indonesia saat ini, yang dianggapnya sedang dalam keadaan terpuruk.

“Indonesia sekarang perlu sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten. Selain itu, perkembangan ekonomi dilihat dari seberapa banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia. Jadi,  sekarang yang terpenting itu adalah lapangan pekerjaan,” paparnya.

Ridwan Saidi mengatakan hal serupa. Menurutnya, pengangguran di Indonesia sudah mencapai tahap yang sangat memprihatinkan. Selain itu,  banyak lulusan perguruan tinggi yang sulit mendapatkan pekerjaan saat ini. “Mahasiswa harus sama-sama bergerak untuk membawa perubahan ekonomi di Indonesia,” jelas Ridwan.

Acara bedah buku ini mendapat apresiasi dari Ichsanuddin Noorsy. Menurutnya, UBSI merupakan salah satu kampus yang peduli dengan perkembangan ekonomi di Indonesia dengan membuka diskusi ini.

Bedah buku ini juga diagendakan digelar di beberapa kampus UBSI lainnya.  Antara lain,  UBSI kampus Yogyakarta pada 19 Maret 2019, UBSI kampus Sukabumi pada 22 Maret 2019 dan UBSI kampus Pontianak pada 30 Maret 2019.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement