Sabtu 09 Nov 2019 06:08 WIB

Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Jadi Perhatian UBSI Bogor

Kompetensi mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Mahasiswa Prodi SIA UBSI Kampus Bogor saat mengikuti seminar  pentingnya Sertifikasi Kompetensi dengan tema ‘Peningkatan Kualifikasi & Pengakuan Kompetensi SDM Dalam Dunia Kerja’ di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UBSI Bogor, Senin (28/10) lalu.
Foto: Dok UBSI
Mahasiswa Prodi SIA UBSI Kampus Bogor saat mengikuti seminar pentingnya Sertifikasi Kompetensi dengan tema ‘Peningkatan Kualifikasi & Pengakuan Kompetensi SDM Dalam Dunia Kerja’ di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UBSI Bogor, Senin (28/10) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sadar akan pentingnya sertifikasi untuk mahasiswanya, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mengadakan seminar mengenai pentingnya Sertifikasi Kompetensi dengan tema ‘Peningkatan Kualifikasi & Pengakuan Kompetensi SDM Dalam Dunia Kerja’. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa semester 1 (satu) Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UBSI Bogor,  Senin (28/10) lalu.

Pembicara dalam seminar kali ini Albaar Rubhasy SSi, MTI. Ia merupakan Kepala Bidang LSP Informatika sekaligus memiliki keahlian di bidang IT.

“Saat ini, setiap orang dituntut memiliki kompetensi untuk dapat bersaing dalam bidang apapun. Adapun kompetensi itu terdiri dari knowledge (pengetahuan), skills (keterampilan), dan attitude (sikap),” ungkap Albaar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/11).

Ia menambahkan, paradigma pembelajaran memiliki dua jenis, yakni formal dan nonformal. Pendidikan formal dapat diperoleh dari lembaga sekolah dan lembaga pengembangan profesi, sedangkan nonformal bisa didapat dari pengalaman kerja atau dipelajari secara otodidak.

“Secara esensial, individu yang kompeten memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa perlu memperhatikan latar belakang sejarah pencapaian kompetensi tersebut. Yang terpenting adalah bahwa sang individu qualified (layak dan mampu) untuk melakukan profesi tertentu. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam era globalisasi, kita harus mempelajari standar kompetensi yang dibutuhkan industri,” bebernya.

Adapun acuan standar kompetensi industri adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Standar Kompetensi Internasional (SKKNI Versi Luar Negeri).

photo
Pemberian cenderamata oleh pihak UBSI Kampus Bogor (kiri) kepada narasumber seminar.

Albaar mengingatkan, bahwa saat ini perkembangan internet di Indonesia sangat  pesat. Sebagai pengguna harus pandai memanfaatkan hal tersebut dengan baik dan benar. Indonesia merupakan salah satu pengguna internet terbesar di dunia.

“Kini, dunia masuk ke dalam era digital. Era di mana teknologi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sehingga, dapat menjadi pendukung dalam pengembangan potensi diri,” pungkas Albaar.

Terakhir, ia berpesan, bahwa keterampilan itu sangatlah perlu. Walaupun lulusan dari perguruan tinggi ternama, tetapi jika tidak memiliki keterampilan apapun, tetap saja akan kalah bersaing dalam duna kerja nanti.

“Seminar ini diharapkan mampu mengajak mahasiswa menyadari pentingnya sertifikasi kompetensi dalam dunia kerja. Sertifikasi Kompetensi ini juga dibutuhkan untuk SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah). Hal ini dilakukan agar kemampuan dan keterampilan dapat diakui di mana saja,” ujar Sri Wasiyanti selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) SIA UBSI Kampus Bogor.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement