REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rencana untuk merevitalisasi Kalimalang yang sebelumnya gencar diwacanakan Gubernur Jawa Barat, hingga saat ini masih belum tampak adanya progres yang signifikan. Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, mengatkan, proyek revitalisasi harus diselarasakan dengan proyek Jalan Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).
"Masih dalam konsep, kita harus selaraskan dulu sama pelaksana Tol Becakayu, karena kegiatannya sama-sama di sekitar Kalimalang," kata Tri di Kantor Pemkot Bekasi, Selasa, (19/3).
Kata Tri, proyek revitalisasi Kalimalang itu belum memasuki tahap pelelangan. Hal itu karena konsep revitalisasi Kalimalang belum tuntas lantaran harus menyesuaikan dengan proyek lain yang sedang berlangsung di Kota Bekasi agar tidak ada kendala di lapangan.
Rencana revitalisasi Kalimalang pertama kali diwacanakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Melalui akun instagramnya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu beberapa kali memamerkan rancangan revitalisasi Kalimalang. Ia pun berjanji akan merubah wajah Kalimalang itu serupa Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan.
Revitalisasi itu rencananya akan dibagi dalam empat zona, yang total panjangya mencapai lima kilometer. Adapun keempat zona itu adalah zona edukatif, ekologi, selebrasi, dan komersil.
Zona selebrasi rencananya akan di bangun di Kalimalang dekat Giant Mega Bekasi Hypermall dan akan dikerjakan oleh pemerintah pusat. Sedangkan zona edukatif akan dibangun di dekat Kampus Universitas Islam '45 Bekasi yang kabarnya akan dibebankan ke Pemerintah Provinsi.
Sementara itu, Zona Ekologi rencananya akan dibangun di titik Kalimalang dekat Pintu Tol Bekasi Timur. Sedangkan untuk zona komersil nantinya akan dibangun di sekitar kawasan bisnis Hotel Horison atau Metropolitan Mall.