Jumat 08 Mar 2019 03:45 WIB

Pangdam Cendrawasih: TNI adalah Pelindung Rakyat

Kehadiran TNI bukan untuk menakuti rakyat.

Prajurit TNI Yonif 323/Raider Kostrad tetap siaga berjaga di Pos Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Kec Arso, Kabupaten Keerom, Papua.
Foto: Republika/ Prayogi
Prajurit TNI Yonif 323/Raider Kostrad tetap siaga berjaga di Pos Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Kec Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAYAPURA  -- Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring menegaskan bahwa kehadiran prajurit TNI untuk melindungi rakyat, bukan menakuti rakyat.

Pernyataan itu disampaikan di hadapan para tamu undangan dan terutama kepada prajurit TNI dari Yonif Raider 321/Galuh Taruna dan Yonif Raider 514/Sabbada Yudha yang akan bertugas di Bumi Cenderawasih

Baca Juga

"TNI adalah pelindung rakyat," kata Mayjen Yosua Pandit Sembiring dalam upacara penerimaan Satgas TNI di Markas Yonif RK 751/VJS, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis.

"Kalian adalah prajurit-prajurit pilihan yang bertugas melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia, karena itu jangan sekali-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat dimana pun akan ditugaskan," katanya menekankan.

Papua merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi pertahanan negara dan mempengaruhi langsung terhadap kedaulatan bangsa. Ia pun memperingatkan jajarannya bahwa  sektor penugasan Papua adalah daerah yang masih dalam kategori rawan.

"Masih terdapat kelompok kriminal bersenjata yang aktif melakukan teror, pembunuhan dan tindak kriminal lainnya baik terhadap aparatur negara maupun warga masyarakat," katanya lagi.

Selain aksi kriminal, kelompok kriminal bersenjata juga aktif mengganggu program strategis nasional, seperti pengerjaan proyek Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Karena itu, ia memerintahkan kepada semua anggota untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam setiap kegiatan.

Dalam amanatnya, Pangdam juga mengingatkan dan meminta kepada para perwira dan unsur komandan bawahan agar menjunjung kepemimpinan lapangan yang tegas dan terarah selama memimpin anggota.

"Jangan malas karena malas bisa membuat kita tidak tahu, jangan malas karena bisa membuat bodoh, selanjutnya kebodohan itu yang menyebabkan kehancuran," ujarnya lagi.

Dalam upacara penerimaan Satgas ini, hadir Kasdam XVII/Cenderawasih, Wakapolda Papua, Danlanud Jayapura, Irdam XVII/Cenderawasih, Danrem 172/PWY, Danrem 173/PVB, para Asisten Kasdam XVII/Cenderawasih, para Kabalakdam XVII/Cenderawasih, Dansat Brimob, dan Kapolres Jayapura serta para dandim

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement